METROPOLITAN.ID - Nama Kekeyi kembali jadi sorotan publik usai terseret dalam kasus dugaan perundungan terhadap Timothy Anugerah Saputra, mahasiswa Universitas Udayana (Unud), Bali, yang meninggal dunia pada Rabu, 15 Oktober 2025 lalu.
Sosok selebgram dengan nama asli Rahmawati Kekeyi Putri Cantikka itu akhirnya buka suara setelah mengetahui namanya digunakan sebagai bahan ejekan terhadap korban yang diduga meninggal akibat depresi.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @rahmawatikekeyiputricantikka23, Kekeyi mengaku mental dan perasaannya hancur karena kembali dijadikan bahan olok-olok oleh warganet.
Dalam unggahan Instagram Story-nya, Kekeyi menuliskan pesan panjang yang menggambarkan betapa berat tekanan yang ia rasakan.
Baca Juga: Kena Mental, Calista Amore Akhirnya Minta Maaf Usai Hujat Kematian Timothy Anugerah
“Banyak sekali saya di tag kabar ini, saya tidak tahu menahu tentang kabar yang beredar di dunia maya. Namun, sebegitu buruknyakah saya di mata kalian semua? Saya selama kurang lebih dua tahun ini sengaja menutup rapat-rapat diri dari peredaran sosial media,” tulis Kekeyi.
Ia mengaku memilih vakum dari media sosial karena berbagai masalah hidup yang menimpanya, namun kini justru kembali diseret ke pusaran perundungan yang tidak ia pahami.
Dalam lanjutan unggahannya, Kekeyi mengungkapkan kekecewaan dan rasa sakit hatinya atas tindakan perundungan tersebut.
“Namun mengapa semakin saya menutup rapat-rapat diri, semakin kalian menghancurkan mental saya. Cuma satu pertanyaan saya: sebegitu salah dan burukkah saya di bumi ini? Emang saya bisa kah menentukan takdir hidup saya supaya cantik sempurna seperti orang lain?” tulisnya dengan huruf kapital.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak akan membawa kasus ini ke ranah hukum, meski mengaku mental dan batinnya sangat terpukul.
“Ingat hukum di bumi ini. Saya tidak akan lapor tentang ini ke pihak berwajib, tapi saya rasa mental saya sangat hancur! Terima kasih,” jelasnya.
Nama Kekeyi Disebut dalam Chat Ejekan Jenazah
Kasus ini bermula dari beredarnya tangkapan layar percakapan grup WhatsApp mahasiswa Unud yang membahas kematian Timothy dengan nada mengejek.
