Senin, 22 Desember 2025

Isi Peretemuan Ignasius Jonan dengan Prabowo Apa? Habiskan Waktu Dua Jam Bersama

- Rabu, 5 November 2025 | 14:48 WIB
Prabowo Boocrkan Isi Pertemuannya dengan Ignasius Jonan. (Facebook/@Prabowo subianto)
Prabowo Boocrkan Isi Pertemuannya dengan Ignasius Jonan. (Facebook/@Prabowo subianto)

METROPOLITAN.ID - Presiden Prabowo Subianto membeberkan pembicaraan yang dilakukan bersama mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, kemarin, Senin, 3 November 2025.

Pertemuan itu berlangsung hingga dua jam lebih. Menurut Prabowo keduanya melakukan diskusi terkait banyak hal, dan saling memberikan pandangan terhadap banyak hal.

"Ya kita tukar-menukar pandangan, ya. Beliau, saya kira tokoh, tokoh bangsa. Jadi saya senang selalu bertemu dan tukar menukar pandangan dalam banyak hal," kata Prabowo.

Prabowo juga mengonfirmasi bahwa salah satu topik yang ikut dibicarakan adalah proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh). Ia bahkan menyinggung rencana perpanjangan jalur kereta cepat hingga Banyuwangi, bukan hanya Surabaya.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini 5 November 2025: Galeri24 dan UBS Kompak Turun

“Ya, kita bicara selalu. Saya minta tidak hanya Surabaya. Banyuwangi, Banyuwangi. Surabaya itu zaman dulu, sekarang Banyuwangi,” kata Prabowo.

Pernyataan ini menandai visi baru pembangunan transportasi modern yang lebih menjangkau wilayah ujung timur Jawa.

Sementara itu, Ignasius Jonan menegaskan bahwa pertemuan tersebut lebih banyak membahas program-program sosial dan pembangunan ekonomi berkelanjutan yang sedang dijalankan pemerintahan Prabowo.

Menurut Jonan, dirinya dan Presiden berbagi pandangan tentang beberapa program seperti:

  • Makan Bergizi Gratis,
  • Koperasi Desa Merah Putih, dan
  • Sekolah Rakyat.

Program-program tersebut dinilai Jonan memiliki dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan ekonomi di daerah.

Baca Juga: Onadio Leonardo Mulai Jalani Rehabilitasi Rawat Inap Selama 3 Bulan di Jakarta Selatan

“Program-program itu sangat berdampak secara sosial dan ekonomi. Kami juga sharing tentang peran serta beliau yang sangat bagus dan aktif di diplomasi luar negeri, juga di pengembangan BUMN,” tutur Jonan.

Jonan juga menepis anggapan bahwa pertemuan itu membahas polemik seputar proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung.

Ia menegaskan, pembicaraan lebih fokus pada arah pembangunan nasional dan peran BUMN dalam mendukung agenda pemerintah.

“Tidak ada pembahasan soal polemik. Lebih pada bagaimana BUMN bisa berkontribusi lebih besar bagi bangsa,” ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X