METROPOLITAN.ID - Pemerintah akhirnya memastikan rencana besar untuk menghapus tunggakan iuran BPJS Kesehatan akan segera dilaksanakan.
Program yang disebut sebagai bentuk pemutihan iuran ini tengah digodok dan dijadwalkan rampung pada November 2025, sebelum resmi berlaku penuh pada tahun 2026.
Kebijakan tersebut menjadi kabar gembira bagi jutaan peserta yang selama ini kesulitan melunasi iuran. Namun, perlu dicatat, tidak semua peserta BPJS Kesehatan otomatis mendapatkan penghapusan tunggakan.
Pemerintah akan menyeleksi dengan ketat kelompok masyarakat yang benar-benar berhak menerima manfaatnya.
Kebijakan ini secara khusus menyasar peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), masyarakat kurang mampu yang iurannya ditanggung oleh pemerintah. Golongan ini menjadi prioritas utama karena mereka dianggap paling terdampak secara ekonomi.
Baca Juga: 250 Pejabat Dirotasi, DPRD Kota Bekasi Ingatkan Jangan Ada Kepentingan Politik
Selain PBI, program ini juga akan menyentuh peserta dari kalangan Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau pekerja informal, serta kelompok Bukan Pekerja (BP) yang sudah diverifikasi oleh pemerintah daerah.
“Yang masih nunggak peserta BPJS Kesehatan itu jumlahnya 23 juta peserta. Tunggakan ini dalam waktu dekat insyaallah akan diputihkan, dihapus,” kata Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin.
Menurut Cak Imin, langkah ini sejalan dengan amanat Pasal 28 H ayat 1 UUD 1945, yang menegaskan bahwa setiap warga negara berhak memperoleh layanan kesehatan yang layak. Pemerintah, katanya, ingin memastikan tidak ada warga yang kehilangan akses hanya karena masalah administrasi tunggakan.
“(Penghapusan iuran) dengan cara seluruh peserta BPJS Kesehatan yang masih nunggak segera meregistrasi ulang mendaftar ulang menjadi peserta BPJS aktif,” tambahnya.
Kapan Tunggakan BPJS Kesehatan Dihapus?
Cak Imin menegaskan, penghapusan tunggakan BPJS Kesehatan akan difokuskan untuk kelompok yang sudah terdata resmi dalam sistem sosial pemerintah.
Ia menyebut kebijakan ini diharapkan meningkatkan jumlah peserta aktif BPJS Kesehatan yang kini mencapai 279,7 juta orang.
