Senin, 22 Desember 2025

Nilai Hidup Gus Dur Jadi Warisan Abadi bagi Bangsa Indonesia

- Senin, 10 November 2025 | 18:44 WIB
Hj Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid saat menghadiri Haul ke-14 Gus Dur di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. (Tangkapan Layar)
Hj Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid saat menghadiri Haul ke-14 Gus Dur di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. (Tangkapan Layar)

METROPOLITAN.ID - KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur merupakan sosok yang sangat istimewa di mata putrinya, Zannuba Arifah Chafsoh Wahid atau yang akrab disapa Yenny Wahid.

Namun, Yenny menegaskan bahwa keistimewaan tersebut bukan karena dirinya anak seorang presiden, melainkan karena nilai-nilai kehidupan yang diajarkan Gus Dur sepanjang hidupnya.

“Saya sering dikomentari, enak ya jadi anaknya presiden. Bagi saya jadi anak presiden biasa saja, tidak ada yang istimewa,” ungkap Yenny saat menghadiri Haul ke-14 Gus Dur di Pesantren Tebuireng, Jombang.

Baca Juga: Profil Arif Satria Kepala BRIN yang Baru, Simak Jejak Kariernya!

Menurut Yenny, hal yang membuat Gus Dur begitu berharga bukan jabatan atau statusnya, tetapi konsistensinya dalam mengajarkan nilai-nilai kebajikan dan kemanusiaan.

“Yang menjadi istimewa adalah menjadi putrinya Gus Dur. Mau Gus Dur camat, mau Gus Dur presiden, mau Gus Dur orang biasa, mau Gus Dur guru madrasah, beliau bagi saya adalah sosok panutan yang banyak mengajarkan nilai-nilai kebajikan,” tuturnya.

Yenny Wahid mengenang ayahnya sebagai sosok yang tak pernah berhenti memperjuangkan keadilan, kesetaraan, dan demokrasi meski harus menghadapi berbagai tantangan.

Baca Juga: Timnas Indonesia U17 vs Honduras: Kesempatan Emas Garuda Muda di Babak Pamungkas Grup H, Peluang Lolos Babak 32 Besar Piala Dunia U17

Ia menuturkan bahwa selama memperjuangkan nilai-nilai demokrasi agar tetap tegak di Indonesia, Gus Dur kerap menghadapi intimidasi dan tekanan dari pihak-pihak yang tidak sejalan dengan sikapnya.

“Kenapa Gus Dur menjadi pejuang demokrasi sampai rela waktu itu mendapatkan perlakuan intimidatif karena mengkritik pemerintah? Karena di sana ada prinsip-prinsip Islam, ada prinsip tentang hurriyah (kebebasan), ada prinsip tentang kesetaraan, dan yang paling utama adalah prinsip tentang keadilan,” jelas Yenny.

Meski menghadapi tekanan, Gus Dur tetap teguh mempertahankan pendiriannya. Yenny menyebut, keteguhan itu tak lepas dari doa dan ridha para kiai yang selalu mengiringi perjuangan ayahnya.

Baca Juga: Siapa Sarwo Edhie Wibowo? Ini Sosok Jenderal TNI yang Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional 2025

“Karena mempertahankan prinsip-prinsip itu, Gus Dur kemudian mendapatkan banyak tekanan. Tapi itulah, karena mendapatkan keberkahan dari kiai maka Gus Dur tetap terlindungi. Intimidasi yang terjadi tidak mematahkan semangat beliau,” ujarnya.

Bagi Yenny, hal lain yang membuat Gus Dur istimewa adalah komitmennya terhadap rakyat dan sikapnya yang tidak pernah berpikir secara transaksional selama memimpin sebagai presiden.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X