- Desainalur kerja dan tetapkan trigger: rancang visualisasi alur kerja untuk mendefinisikan input, trigger, dan output yang diharapkan.
- Aturprioritas berdasarkan dampaknya: fokus pada area dengan volume kerja tinggi atau resiko kesalahan besar.
- Lakukan iterasi dan pengujian: gunakan strategiiteratif, serta uji alur kerja dengan data faktual dan sesuaikan aturan pemicu (trigger) hingga hasilnya konsisten.
Implementasi workflow automation dalam CRM adalah langkah transformatif. Dengan menghapus hambatan manual, bisnis tidak hanya beroperasi lebih cepat, tapi juga lebih cerdas. Tim penjualan dapat keluar dari tugas-tugas administratif dan mulai fokus membangun hubungan pelanggan dan inovasi pertumbuhan bisnis lainnya.
Jangan biarkan proses manual memperlambat pertumbuhan bisnis. Mulai bangun alur kerja otomatis yang efisien, hemat waktu tim dan ciptakan pengalaman pelanggan yang lebih responsif.(*)