METROPOLITAN.ID - Banjir bandang dahsyat yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, meninggalkan kisah memilukan.
Desa Sekumur, yang sebelumnya dihuni ratusan keluarga, kini dinyatakan hilang dari peta setelah sapuan arus air menghancurkan hampir seluruh bangunan pada Kamis (27/11) lalu.
Yang tersisa hanya satu bangunan: masjid yang kini berdiri sendirian di tengah hamparan lumpur dan tumpukan kayu.
Dalam dokumentasi yang beredar, ketinggian banjir di desa tersebut hampir mencapai atap masjid.
Di sekitar bangunan itu terlihat puing-puing berupa gelondongan kayu serta material bangunan yang berserakan.
Baca Juga: Taman Safari Bogor Luncurkan “Rimba Warna” & Paket Liburan Akhir Tahun 2025–2026
Beberapa warga terlihat bertahan dengan berdiri di atas tumpukan kayu yang tingginya hampir sejajar dengan atap masjid.
Tidak ada lagi rumah yang tersisa. Menurut penuturan warga, Desa Sekumur sebelumnya memiliki sekitar 280 unit rumah, namun semuanya lenyap diterjang banjir bandang.
Warga desa terpaksa mengungsi ke dataran lebih tinggi dan sampai saat ini sangat membutuhkan logistik, selimut, air bersih, dan layanan kesehatan.
Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, Agusliayana Devita, membenarkan informasi tersebut.
Baca Juga: Siapa Ayi Qorry? Istri Praz Teguh yang Ikut Turun ke Lokasi Bencana Banjir Sumatera
Ia menyebut bahwa Desa Sekumur menjadi satu-satunya wilayah yang sejauh ini dilaporkan hilang sepenuhnya akibat bencana.
Bencana Hidrometeorologi dan Cuaca Ekstrem
BMKG sebelumnya telah memperingatkan potensi meningkatnya hujan ekstrem akibat fenomena cuaca global.
