Intensitas hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir menjadi pemicu utama meluapnya aliran sungai dan banjir bandang di sejumlah wilayah Aceh.
Data sementara mencatat ribuan warga di Aceh Tamiang dan sekitarnya terdampak banjir dengan kerugian materi mencapai miliaran rupiah.
Pemerintah daerah, TNI, Polri, dan relawan terus melakukan upaya pencarian korban, distribusi bantuan, serta pembukaan akses jalan yang tertutup material kayu dan lumpur.
Baca Juga: Fakta Baru: Kapolri Temukan Jejak Gergaji Mesin di Kayu Gelondongan Sumut
Warga Menunggu Bantuan dan Kepastian Hunian
Seiring surutnya banjir, tantangan baru muncul: ribuan warga kehilangan tempat tinggal permanen.
Pemerintah kini tengah memetakan kebutuhan darurat serta rencana rehabilitasi dan relokasi.
Sementara itu, masjid yang masih berdiri di tengah reruntuhan Desa Sekumur menjadi simbol harapan sekaligus saksi bisu dahsyatnya bencana alam ini.
Banyak warga memandangnya sebagai pertanda bahwa meski hilang harta benda, mereka masih diberi kekuatan untuk bertahan.
***