Selain itu, warga juga diminta menghindari sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga 13 kilometer dari puncak, mengingat jalur tersebut menjadi aliran utama guguran lava maupun potensi awan panas.
Masyarakat di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru juga disarankan tetap waspada terhadap:
- Awan panas guguran
- Aliran lava
- Lahar dingin akibat curah hujan
Beberapa sungai yang harus diwaspadai meliputi Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, termasuk anak sungai yang terhubung dengan jalur aliran tersebut.
Aktivitas Gunung Masih Dipantau Ketat
Baca Juga: Gerindra Copot Mirwan MS dari Ketua DPC: Apa Dampaknya bagi Aceh Selatan?
Hingga kini, aktivitas vulkanik Semeru masih dalam pemantauan intensif oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Status gunung masih berada pada Level III (Siaga), yang menandakan potensi erupsi susulan masih bisa terjadi.
Petugas mengimbau masyarakat untuk terus mengikuti informasi resmi dari pemerintah serta tidak terpancing berita yang belum terverifikasi.
Sebagai salah satu gunung api paling aktif di Indonesia, Semeru diketahui kerap mengeluarkan erupsi jarak pendek dalam beberapa bulan terakhir.
Pemerintah daerah dan tim SAR setempat pun telah bersiaga menghadapi kemungkinan peningkatan aktivitas.
Warga sekitar diharapkan tetap waspada, memprioritaskan keselamatan, dan segera mengungsi jika situasi memburuk.
Gunung Semeru kembali mengingatkan bahwa alam tidak pernah bisa diprediksi.
***