METROPOLITAN.ID - Nama Virdian Aurellio mendadak menjadi pusat perhatian publik usai tampil sebagai narasumber dalam program Bola Liar di Kompas TV pada 5 Desember 2025.
Dalam dialog tersebut, ia menyampaikan kritik keras terkait bencana hidrometeorologi di Sumatera dan menyoroti dugaan konflik kepentingan antara bisnis dan politik, termasuk konsesi tambang serta perkebunan yang diduga dimiliki sejumlah pejabat.
Dengan tegas, Virdian menyampaikan ketidakpercayaannya terhadap kemampuan negara dalam menangani persoalan lingkungan.
Baca Juga: Mulai Berlaku Hari Ini 8 Desember 2025, Berapa Harga BBM Terbaru di Shell dan Vivo?
“Saya pribadi sudah tidak percaya bahwa negara hari ini bisa mengatasi berbagai masalah lingkungan,” ujarnya.
Ia menilai berbagai kerusakan lingkungan, mulai dari pertambangan hingga deforestasi, merupakan akibat dari kebijakan yang dinikmati generasi sebelumnya tetapi harus ditanggung generasi muda.
“Generasi muda harusnya marah. Mereka menikmati uang dari tambang, sawit, deforestasi. Tahun 2025 Indonesia tenggelam,” katanya lantang.
Baca Juga: Istri Ferry Irwandi Siapa? Ini Sosok yang Selalu Pasang Badan Ketika Sang Suami Dihantam Fitnah
Ia juga menyinggung tindakan sejumlah pejabat yang ikut menggalang donasi untuk korban bencana.
Menurutnya, pejabat semestinya menggunakan kewenangan mereka untuk memulihkan kerugian lingkungan secara nyata, bukan sekadar mengikuti tren.
“Kalau negara butuh dana, rampas kembali korupsi lingkungan yang jumlahnya triliunan, bukan malah bikin donasi internal,” kritiknya.
Baca Juga: 12 Tempat Wisata Sejuk Dekat Stasiun Garut dengan View Memukau, Ramah Kantong, Cocok untuk Healing!
Selain itu, Virdian menilai kunjungan pejabat ke lokasi bencana sering kali sebatas pencitraan.
Ia menegaskan bahwa kebijakan nyata jauh lebih dibutuhkan dibanding sekadar hadir di lapangan.
