METROPOLITAN.ID - Rentetan bencana alam kembali menghantam sejumlah daerah di Jawa Barat sepanjang 1 hingga 12 November 2025.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menunjukkan bahwa periode kurang dari dua pekan itu menjadi salah satu fase paling intens yang menimbulkan kerusakan luas pada infrastruktur dan permukiman warga.
Dalam laporan resmi BPBD Jawa Barat, total terdapat 74 kejadian bencana yang tersebar di berbagai kabupaten/kota.
Deretan bencana itu terbagi dalam tiga kategori utama, mencerminkan dinamika cuaca dan kondisi geografis wilayah Jawa Barat yang rawan.
Baca Juga: Aksi Nekat! Maling Motor di Bogor Terekam CCTV, Polisi Sigap Bertindak
Cuaca Ekstrem Mendominasi
Kategori bencana dengan jumlah terbanyak adalah cuaca ekstrem, mencapai 35 kejadian.
Fenomena yang masuk kategori ini meliputi hujan lebat, angin kencang, hingga sambaran petir yang beberapa di antaranya menyebabkan puluhan rumah mengalami kerusakan mendadak.
Cuaca ekstrem tersebut juga diperparah oleh perubahan kondisi atmosfer yang tidak stabil, membuat sejumlah kecamatan di wilayah tengah dan selatan Jawa Barat berada dalam status waspada.
Sejumlah laporan warga menyebutkan atap rumah yang terbang tersapu angin dan pohon tumbang yang menutup akses jalan utama.
Tanah Longsor Terjadi di Wilayah Perbukitan
Selain cuaca ekstrem, 26 kejadian tanah longsor tercatat dalam rentang waktu yang sama. Kejadian ini umumnya terjadi di wilayah perbukitan dan permukiman yang berada di lereng rawan.
Baca Juga: Fakta Lengkap Pembakaran Warung dan Motor Terkait Kasus Debt Collector Tewas di Jakarta Selatan
Meski tidak memakan korban jiwa, longsor-longsor tersebut menyebabkan pemutusan akses jalan desa, menutup saluran air bersih, dan merusak sejumlah rumah warga.