Beberapa prestasi yang pernah diraihnya antara lain:
- Juara 2 lomba Tahfidz SD tahun 2021
- Juara 3 lomba Mewarnai tingkat SD tahun 2021
- Aktif mengikuti lomba hafalan doa dan Al-Qur’an
- Pernah ikut kompetisi pianika hingga tingkat nasional
Rekam jejak ini memperkuat gambaran bahwa SAS bukan anak yang bermasalah, melainkan sosok yang menonjol dalam kegiatan akademik dan keagamaan.
Kesaksian warga sekitar juga menambah panjang daftar kejanggalan kasus ini.
"Ia (SAS) adalah anak yang paling ramah, baik saat bertemu dengan orang. Tak hanya itu, ia juga berprestasi dalam mengikuti lomba di sekolahnya," kata seorang warga dikutip dari Tribun Medan.
Tidak ada tanda-tanda bahwa SAS memiliki masalah emosional yang ekstrem ataupun perilaku agresif. Justru ia digambarkan sebagai anak dengan pembawaan tenang serta mudah bergaul.
Baca Juga: Update Harga Emas Perhiasan Hari Ini Jumat 12 Desember 2025, Ini Detail Lengkap Semua Karat
Setelah tragedi ini, media sosial Faizah Soraya menjadi perhatian publik. Banyak foto kebersamaan ibu dan anak yang menunjukkan kedekatan mereka.
Faizah sering membagikan momen ulang tahun SAS, ucapan penyemangat, hingga harapan besar untuk masa depan putrinya. Bahkan tiga tahun lalu, ia pernah menuliskan doa agar SAS bisa menjadi seseorang yang terkenal suatu hari nanti.
Dalam unggahan tahun 2020, Faizah menulis: "Mungkin suatu hari nnt bs jd model iklan shampoo," tulisnya.
Doa penuh kasih itu justru kini menjadi ironi. Netizen ramai menyoroti bagaimana harapan sang ibu berubah menjadi kenyataan dengan cara yang sangat menyedihkan, SAS memang menjadi terkenal, tetapi karena aksi yang tak pernah dibayangkan siapa pun.
Hingga kini, pihak kepolisian masih terus menyelidiki kondisi psikologis SAS, dugaan motif yang lebih kompleks, serta rekonstruksi kejadian.
Mengingat usianya masih 12 tahun, seluruh proses pemeriksaan dilakukan dengan pendampingan ahli dan keluarga.