METROPOLITAN.ID - Persoalan tumpukan sampah yang menggunung di kawasan flyover Ciputat, Kota Tangerang Selatan, akhirnya mulai mendapatkan penanganan serius.
Kondisi yang sempat viral di media sosial dan memicu keluhan warga itu kini ditangani langsung oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan melalui langkah cepat di lapangan.
Pemkot Tangsel mengerahkan armada pengangkut tambahan serta membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk membersihkan sampah yang selama beberapa hari mengganggu kenyamanan dan kesehatan warga sekitar.
Baca Juga: Aura Kasih Tutup Kolom Komentar IG Karena Apa? Ramai Usai Dikaitkan dengan Ridwan Kamil
Penanganan ini dilakukan sebagai respons atas krisis sampah yang dinilai telah mencederai estetika kota dan berpotensi menimbulkan risiko kesehatan.
Di tengah sorotan publik, Pemkot Tangsel juga menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat atas kondisi tersebut.
Permintaan maaf itu disampaikan oleh Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Tangerang Selatan, Tb. Asep Nurdin.
Baca Juga: PSG Juara Piala Intercontinental 2025 Usai Tundukkan Flamengo Lewat Adu Penalti Dramatis
"Bapak Wali Kota menyadari dan merasakan betul betapa tidak nyamannya kondisi ini bagi warga. Tumpukan sampah yang tinggi, bau menyengat, hingga ancaman kesehatan dari air lindi adalah masalah serius. Beliau menegaskan bahwa kenyamanan dan kesehatan lingkungan warga adalah prioritas utama kami," ujar Asep, Rabu (17/12/25).
Asep mengakui adanya persoalan mendasar dalam sistem pengelolaan sampah di wilayah penyangga Ibu Kota tersebut.
Berdasarkan data Pemkot, produksi sampah harian di Tangerang Selatan telah mencapai 1.200 hingga 1.300 ton per hari, sementara kemampuan angkut dan pengolahan yang tersedia baru sekitar 1.050 ton per hari.
Baca Juga: Viral di TikTok, Doa Ayu Ting Ting untuk Bilqis Jadi Tren Setor Hafalan Netizen
Selisih ratusan ton sampah setiap hari itulah yang kemudian menumpuk dan memicu munculnya titik-titik pembuangan liar di sejumlah fasilitas umum, termasuk di kawasan Ciputat.
Sebagai langkah darurat, Pemkot Tangsel membentuk satgas khusus dengan dukungan 15 unit truk tambahan yang difokuskan untuk mengangkut sampah di lokasi-lokasi prioritas.