METROPOLITAN.ID - PT Pertamina Patra Niaga bergerak cepat memastikan kebutuhan energi masyarakat tetap terpenuhi pascabencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh.
Sebagai langkah tanggap darurat, perusahaan menyalurkan 360 ton LPG ke 10 kabupaten/kota guna menjaga ketersediaan elpiji bagi warga terdampak.
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra Bagian Utara (Sumbagut), Sunardi, menjelaskan bahwa penyaluran LPG dilakukan melalui jalur laut dengan mengerahkan dua kapal, yakni Kapal Wira Loewisa dan Kapal Aceh Hebat 2.
Baca Juga: Kasus Perampokan dan Pembunuhan Bocah 9 Tahun Gegerkan Cilegon
Kedua kapal tersebut mengangkut 24 mobil tangki LPG (skid tank) dari Lhokseumawe menuju Banda Aceh, dengan kapasitas masing-masing skid tank sekitar 15 metrik ton LPG.
Sunardi menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir terkait ketersediaan elpiji.
Pasokan tambahan ini diharapkan mampu mengamankan kebutuhan LPG untuk beberapa hari ke depan, sambil menunggu pemulihan infrastruktur yang terdampak bencana.
Ia juga berharap akses jalan utama yang menghubungkan Lhokseumawe Banda Aceh dapat segera pulih agar pola distribusi LPG bisa kembali normal.
Saat ini, sejumlah jalur vital seperti Lhokseumawe Bener Meriah serta jembatan penghubung Bireuen Lhokseumawe belum dapat dilalui secara optimal.
Menghadapi kondisi tersebut, Pertamina Patra Niaga menerapkan skema RAE (Regular, Alternative, Emergency) dalam pendistribusian LPG.
Pada kondisi normal, pasokan LPG ke Banda Aceh disuplai dari Lhokseumawe melalui jalur darat.
Namun akibat bencana, distribusi dialihkan ke skema alternatif.
Baca Juga: Tanpa Pertemuan Langsung, Sidang Perceraian Pertama Ridwan Kamil dan Atalia Praratya Digelar
Untuk wilayah Banda Aceh, Pidie Jaya, dan Bireuen, pasokan LPG dilakukan dengan menyeberangkan skid tank menggunakan kapal laut dari Integrated Terminal Lhokseumawe menuju Fuel Terminal Krueng Raya, Banda Aceh.
