METROPOLITAN.ID - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah membuka kegiatan sosialisasi penguatan integritas dan penilaian risiko korupsi/kecurangan serta mitigasinya di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bogor di Ruang Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor, Senin 26 Juni 2023.
Sosialisasi ini kata Sekda, penting untuk terus dilakukan terus menerus tanpa henti.
"Ya walaupun di Kota Bogor ini sistem dan pengawasannya sudah baik. Tapi sosialisasi ini juga harus terus untuk mengantisipasi mencegah dan sebagai mitigasi adanya kecurangan sehingga bisa terus meningkatkan integritas," katanya.
Baca Juga: Berangkatkan Atlet Popda Kota Bogor, Dedie Rachim : Bawa Pulang Medali Emas, Bonus Menanti
Kecurangan lanjut Sekda merupakan perbuatan manipulatif atau ketidakjujuran dalam menjalankan pekerjaan atau tugas yang diemban.
Didunia kerja kata Sekda, tentu saja kecurangan itu merugikan orang lain dan menguntungkan diri sendiri dengan cara yang intens dan tidak dibenarkan.
"Kecurangan itu berseberangan dengan aturan yang ada yang telah dirumuskan. Dan itu juga bertentangan dengan birokrasi," ujarnya.
Baca Juga: Kisah Lukman Hakim, Mengabdi 20 Tahun jadi Penjaga Sekolah, Kini Sukses Jadi PPPK di Kota Bogor
Di Kota Bogor lanjut Syarifah, ada Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 98 Tahun 2022 Tentang Rencana Pengendalian Kecurangan di Lingkungan Pemerintah Daerah Kota Bogor.
"Untuk itu selain disosialisasikan dalam kegiatan seperti ini, dalam menjalankan pekerjaan aturan-aturan itu juga perlu dipelajari dan dipahami sebagai mitigasi ataupun acuan dalam menjalankan tugas," katanya.
Aturan itu juga diperuntukan untuk perencanaan anggaran, pengadaan barang dan jasa, perizinan, APIP, manajemen ASN dan pendapatan.
Baca Juga: Cocok Untuk Anak Muda, Yuk Intip Spesifikasi, Fitur dan Harga Poco F5
"Di kita (Kota Bogor) Alhamdulillah pengawasan dari inspektorat sudah baik, Alhamdulilah di inspektorat kita ada integritas sudah ISO, jadi sudah integritas," ujarnya.
Mengenai pendapatan, Sekda mengingatkan agar ASN tidak bergaya hedonisme dan flexing sehingga memotivasi untuk berlaku curang dalam memotivasi mendapatkan pendapatan lebih dengan cara tidak benar.