METROPOLITAN.id - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) Cabang Bogor menggelar aksi unjuk rasa di Balai Kota Bogor pada Kamis, 13 Juli 2023.
Dalam aksinya, para mahasiswa mendesak Wali Kota Bogor Bima Arya dapat mengusut tuntas temuan atas permasalahan proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Bogor.
Ketua Umum HMI MPO Cabang Bogor, Irfan Yoga mengatakan, serangkaian aksi sidak yang dilakukan Wali Kota Bogor Bima Arya hanyalah formalitas saja, dan tidak menghasilkan solusi bagi masyarakat Kota Bogor.
"Apa yang diperlihatkan Bima beberapa hari belakangan hanya sebatas mempertontonkan kebobrokan Pemkot saja," kata Irfan Yoga.
"Sementara tim khusus yang dibentuk malah melibatkan lembaga-lembaga yang seharusnya diperiksa," sambung dia.
Atas itu, pihaknya mempertanyakan keseriusan Pemkot Bogor untuk menyelesaikan permasalahan PPDB ini. Sebab, pihaknya menduga pemerintah justru ikut terlibat dalam masalah itu karena tak kunjung diselesaikan.
"Kami ingin mendapatkan jawaban siapa yang menjadi penyebab terjadinya segala kecurangan PPDB ini. Miris sekali melihat dunia pendidikan di Kota Bogor yang dipermainkan seperti lelucon oknum tidak bertanggung jawab," ucap dia.
Oleh karena itu, dirinya mendesak dan menuntut Pemkot Bogor menyelesaikan permasalahan PPDB segera. Bahkan, menuntut agar Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah II Jabar dan seluruh Kepala Sekolah SMAN dan SMKN mundur dari jabatan.
"Kami ingin seluruh penegak hukum memeriksa secara menyeluruh KCD, pihak sekolah, dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil agar bertanggung jawab dengan masalah PPDB yang timbul serta menangkap dan memenjarakan mafia pendidikan di Kota Bogor," harap dia.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku menerima laporan dari Tim Khusus, ada sebanyak 913 pendaftar PPDB SMPN di Kota Bogor yang terindikasi bermasalah, atau mendaftar masuk sekolah menggunakan data kependudukan palsu.
Hal itu diungkapkan Bima Arya saat menggelar keterangan pers terkait PPDB di teras Balai Kota Bogor pada Minggu, 9 Juli 2023.
"Jadi saya meminta laporan dari tim verifikasi PPDB, yang dipimpin oleh Pak Irwan (Asisten Pemerintahan), dilaporkan bahwa ada 913 pendaftar yang memiliki indikasi bermasalah," kata Bima Arya.
"Dan saat ini sudah dilakukan verifikasi faktual di lapangan sejumlah 763 orang, jadi masih ada sekitar 150 lagi yang masih on progres," sambung dia.
Menurut Bima Arya, dari 913 pendaftar PPDB SMPN di Kota Bogor, yang sudah terverifikasi menggunakan data palsu ada sebanyak 155 orang.