Senin, 22 Desember 2025

Sawah Kering Akibat Kemarau, Petani di Bekasi Rela Rogoh Kocek Rp400 Ribu Demi Mengairi Sawah

- Minggu, 13 Agustus 2023 | 08:51 WIB
Ilustrasi kekeringan. Sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor mulai dilanda kekeringan dan kesulitan air bersih. (Freepik/Sergey Cause Love)
Ilustrasi kekeringan. Sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor mulai dilanda kekeringan dan kesulitan air bersih. (Freepik/Sergey Cause Love)

METROPOLITAN.ID - Dampak kemarau mulai terasa di berbagai daerah. Salah satunya di wilayah Kota Bekasi, di mana para petani putar otak demi mengairi sawah

Dampak kemarau yang mengakibatkan kekeringan dirasakan oleh petani di Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Akibat kemarau, saluran air untuk sawah mereka mengering.

Baca Juga: Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Plt Wali Kota Tri Adhianto : 3 Perusahaan di Bogor Jadi Biang Kerok

Para petani pun mesti putar otak demi bisa mengairi sawah mereka. Salah satunya para petani yang tergabung di Kelompok Tani Benda Jaya mesti mengeluarkan biasa ekstra untuk mengairi sawah garapan mereka.

Mengutip suara.com, Ketua Kelompok Tani Benda Jaya, Niman (56) mengatakan, pihaknya harus mengeluarkan biaya mencapai Rp400 ribu untuk bisa mengairi sawah.

Niman dan bersama rekannya yang mengelola 2,5 hektare sawah di musim kemarau seperti ini setidaknya membutuhkan empat pompa air.

Baca Juga: Belum Penuhi Syarat ODF, Duo Bogor Kompak Tak Masuk Daftar Usulan 18 Kabupaten dan Kota Sehat

"Kalau satu mesin sepuluh liter sehari semalam, kalau bukan dari pantekan (pompa air) agak ringan. 1 mesin itu kan Rp100 ribu, untuk seminggu sekali (penggunaan),” kata Niman, dikutip dari suara.com, Minggu 13 Agustus 2023.

Hal itu terpaksa dilakukan Niman karena tinggi air di saluran air sudah mulai kotor dan tidak mengalir.

Air di saluran air sekitar persawahan garapan Niman dan kelompok Tani Benda Jaya sudah menyusut 50 sentimeter.

Baca Juga: Tok! Pasangan Kumpul Kebo Bakal Dipidana Penjara Satu Tahun atau Denda Rp10 Juta

Selain itu, kata Niman dampak dari kekeringan tahun ini membuat kualitas padi menurun. Ukuran padi menjadi lebih kecil dan agak kehitaman.

Mau tak mau kata Niman bahwa ia harus menjual padi dengan harga lebih tinggi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ryan Muttaqien

Sumber: Suara.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X