berita-hari-ini

Bahlil Lahadalia Sabet Gelar Doktor di UI, Apa Isi Disertasinya yang Tuai Kritik?

Jumat, 18 Oktober 2024 | 11:05 WIB
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia. (Instagram/@bahlillahadalia)

 METROPOLITAN.ID - Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, baru saja menyabet gelar doktor dari Universitas Indonesia (UI) dengan waktu yang relatif singkat selama 1 Tahun 8 Bulan.

Keberhasilan Bahlil dalam menyelesaikan pendidikan S3 ini mengundang berbagai pertanyaan dari publik, terutama mengenai isi disertasinya dan proses akademis yang dilaluinya.

Bahlil, yang juga menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menjalani sidang terbuka untuk promosi doktor di Gedung Makara Art Center Universitas Indonesia, Depok, pada Rabu, 16 Oktober 2024.

Baca Juga: Isu Joki Disertasi Gelar Doktor Bahlil Lahadalia Viral, Cek Faktanya di Sini!

Proses pendidikan Bahlil sendiri dimulai pada 13 Februari 2023, dan dia hanya memerlukan waktu 20 bulan untuk menyelesaikan program doktoralnya.

Durasi waktu ini jauh lebih singkat dibandingkan dengan waktu normal untuk menyelesaikan studi S3, yang biasanya memakan waktu dua tahun atau lebih.

Lantas apa isi disertasi Bahlil Lahadalia yang tuai kritikan tersebut? Berikut informasi selengkapnya.

Baca Juga: Kisruh Gelar Doktor Bahlil Lahadalia, Warganet Temukan File Nama Asing yang Diduga 'Joki'

Isi Disertasi Bahlil Lahadalia

Judul disertasi Bahlil ialah "Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia".

Menurut Siaran Pers Kementerian ESDM Nomor. 583.Pers/04/SJI/2024, yang dirilis pada 16 Oktober 2024, disertasi Bahlil membahas empat dampak hilirisasi yang perlu disesuaikan dengan kebijakan yang ada.

Keempat dampak tersebut mencakup ketidakadilan dalam alokasi dana transfer daerah, rendahnya partisipasi pengusaha daerah, terbatasnya perusahaan yang dapat melakukan hilirisasi dengan nilai tambah tinggi, dan kurangnya rancangan untuk diversifikasi pasca tambang.

Baca Juga: Polisi Sita Puluhan Botol Miras dari Dua Warung Kelontong di Kota Bogor

Dalam disertasinya, Bahlil mengidentifikasi beberapa masalah terkait hilirisasi dan memberikan empat rekomendasi kebijakan sebagai solusinya.

Halaman:

Tags

Terkini