Baca Juga: Polisi Gerebek Arena Sabung Ayam di Gunungputri, Belasan Motor dan Ayam Jago Jadi Barang Bukti
Drama hubungan antara PDIP dan keluarga Jokowi sendiri semakin memanas selama Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Pada saat itu, Jokowi yang masih menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia mulai menunjukkan dukungannya kepada pasangan calon (Paslon) Prabowo Subianto-Gibran.
Sementara PDIP sendiri mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Gibran, yang sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Solo, menjadi bagian dari lawan PDIP di Pilpres 2024.
Sebelum akhirnya dipasangkan dengan Prabowo, Gibran sempat ditawari untuk bergabung dalam tim pemenangan Ganjar.
Baca Juga: Infinix Resmi Meluncurkan Infinix Hot 50 Pro, Intip Spesifikasi Lengkapnya Yuk
Selain itu, menantu Jokowi, Bobby Nasution, juga terlibat dalam politik dengan mencalonkan diri dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 Sumatera Utara (Sumut), sebagai lawan bagi petahana Edy Rahmayadi yang didukung PDIP.
Ketidakakuratan hubungan keluarga Jokowi dengan PDIP semakin terlihat jelas dalam Pilkada 2024. Jokowi terang-terangan mendukung pasangan calon yang menjadi lawan PDIP.
Beberapa kali Jokowi bahkan turun langsung dalam kampanye. Di Pilkada Jateng 2024, Jokowi memberikan dukungan kepada Ahmad Luthfi, sementara PDIP mengusung Andika Perkasa.
Kemudian, di Jakarta, Jokowi mendukung Ridwan Kamil, sedangkan PDIP mengusung Pramono Anung. Sementara, di Pilkada Solo, Jokowi mendukung Respati Ardi, yang merupakan lawan Teguh Prakosa dari PDIP.
Meski hubungan antara Jokowi dan PDIP sudah lama mengalami ketegangan, pemecatan terhadap Jokowi dan keluarganya baru terjadi belakangan ini.
Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif, Deddy Yevri Hanteru Sitorus, mengungkapkan bahwa alasan partai tidak segera memecat Jokowi dan keluarganya adalah untuk menjaga martabat Jokowi sebagai presiden selama masa jabatannya.
Baca Juga: PDIP Resmi Pecat Jokowi dan Keluarga, Ini Daftar 27 Kader yang Dicopot oleh Megawati!
"Kami memiliki nilai etik dan moralitas politik untuk menjaga martabat Jokowi yang harus dihormati selama menjabat," kata Deddy.