Pernyataan tersebut pun mendapat reaksi publik, sebagian besar warganet mendukung langkah Saepul dan menilai Verrell sebaiknya lebih banyak terlibat dalam aksi nyata ketimbang menyampaikan pendapat di media sosial.
Meski demikian, ada pula yang mengimbau agar kedua pihak lebih baik berdialog langsung daripada saling menyindir di ruang publik.
Baca Juga: Liburan Long Weekend Seru di The Nice Park Bandung, Tempat Wisata Keluarga dengan Spot Foto Menarik
Kritik Verrell Bramasta terhadap kebijakan baru Dedi Mulyadi
Sebelumnya, dalam sebuah unggahan di akun TikTok resmi Partai Amanat Nasional (PAN), Verrell Bramasta menyampaikan pandangannya soal pendekatan militer untuk siswa bermasalah.
Ia mengapresiasi upaya pemerintah daerah dalam menanamkan kedisiplinan, namun mempertanyakan efektivitas metode militer sebagai solusi utama.
"Banyak yang akhirnya bertanya apakah metode ini benar-benar efektif untuk men-tackle akar permasalahan?" ujar Verrell, aktor yang kini aktif di dunia politik.
Baca Juga: Kronologi Ledakan Amunisi Kedaluwarsa di Garut, 13 Orang Jadi Korban
Verrell menjelaskan bahwa kenakalan remaja kerap kali berakar dari persoalan yang lebih kompleks, seperti tekanan emosional atau masalah dalam keluarga, bukan semata lemahnya disiplin.
"Kita perlu tahu hal ini lebih mendalam... bukan hanya semata-mata karena soal disiplin yang lemah," sambungnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pendekatan psikologis dan spiritual dalam membentuk karakter remaja, bukan hanya mengandalkan ketegasan fisik.
"Bila kita hanya mengandalkan pendekatan fisik tanpa menyentuh dimensi psikologis dan spiritual... kita malah akan membentuk karakter anak-anak muda yang keras, bukan yang tangguh," tutupnya.