METROPOLITAN.ID - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, langsung turun tangan menanggapi kasus intoleransi yang mengemuka di Sukabumi.
Tak hanya meninjau lokasi, Dedi Mulyadi juga memberikan bantuan nyata dan menekankan pentingnya menjaga kerukunan umat beragama di tengah masyarakat yang majemuk.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menunjukkan respons cepat terhadap insiden perusakan sebuah rumah sekaligus pembubaran kegiatan retreat pemuda Kristen yang terjadi di Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.
Kejadian perusakan rumah dan pembubaran kegiatan retreat pemuda Kristen yang berlangsung pada Jumat, 27 Juni 2025 ini memicu reaksi luas dari masyarakat setelah video rekamannya beredar di media sosial.
Menindaklanjuti kejadian tersebut, Dedi Mulyadi langsung mengunjungi lokasi di Kampung Tangkil RT 004 RW 001.
Di sana, ia berdialog dengan pemilik rumah singgah, Maria Veronica Nina, serta menyerap berbagai aspirasi dari warga setempat untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang.
Sebagai bentuk kepedulian, Dedi juga menyerahkan bantuan sebesar Rp100 juta untuk mendukung perbaikan vila yang dirusak.
Baca Juga: Persija Jakarta Dikabarkan Incar Tiga Pemain Keturunan Timnas Indonesia untuk BRI Liga 1 Musim Depan
Ia turut menyediakan program trauma healing bagi para penghuni vila dan masyarakat yang terdampak, sebagai upaya pemulihan pasca-insiden.
Rumah yang dirusak tersebut diduga dijadikan tempat ibadah, yang menjadi sumber ketegangan sosial di kawasan tersebut.
Melalui akun Instagram pribadinya, @dedimulyaadi71, Dedi mengunggah video pada Selasa (1/7) yang menampilkan apresiasinya kepada aparat kepolisian, khususnya Kapolda Jabar dan Kapolres Pelabuhan Ratu, atas penanganan cepat terhadap kasus ini.
Baca Juga: PDI Perjuangan Kota Bogor Gelar Dialog Kebangsaan Peringati Bulan Bung Karno 2025
Ia menegaskan bahwa kerukunan antar umat beragama harus terus dirawat. Perbedaan keyakinan tidak boleh menjadi pemicu konflik dan haru saling menghormati dengan hidup berdampingan dalam damai.