METROPOLITAN.ID - Tiga orang tewas dalam insiden kebakaran Gedung DPRD Makassar yang terjadi saat berlangsungnya rapat paripurna berbarengan dengan demo massa pada Jumat, 29 Agustus 2025.
Berikut ini identitas korban tewas dalam insiden kebakaran demo massa gedung DPRD di Makassar
Ketiganya merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sedang menjalankan tugas di lokasi.
Baca Juga: Gedung DPRD di Makassar Dibakar Massa Demo, Fotografer Humas hingga Pegawai Kecamatan Tewas
Korban pertama adalah Abay, fotografer dari Bagian Humas DPRD Makassar, yang ditemukan tak bernyawa dalam kondisi tubuh hangus terbakar. Ia diduga tidak sempat melarikan diri akibat terjebak asap tebal.
Korban kedua, Sarinawati, seorang staf perempuan berusia 26 tahun, juga ditemukan dalam kondisi terbakar dan telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk penanganan lebih lanjut.
Syaiful, korban ketiga yang berusia 43 tahun dan menjabat sebagai Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat Kecamatan Ujung Tanah, sempat mencoba menyelamatkan diri dengan melompat dari lantai empat, namun akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit Grestelina karena luka serius yang dideritanya.
Menurut keterangan Wakil Ketua DPRD Makassar, Anwar Faruq, kejadian berlangsung sangat cepat dan tidak ada pengamanan yang memadai saat massa mendobrak masuk ke area gedung, sehingga banyak orang tidak sempat menyelamatkan diri.
Tragedi ini menjadikan Makassar sorotan nasional, menyusul demonstrasi besar-besaran yang berujung pada kerusuhan dan kerusakan parah pada fasilitas DPRD.
Aksi massa dipicu oleh dua isu utama: penolakan terhadap kenaikan tunjangan anggota DPR RI yang dinilai tidak pantas di tengah kondisi ekonomi rakyat, serta bentuk solidaritas atas kematian Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas setelah tertabrak kendaraan taktis Brimob di Jakarta.
Kerusuhan pecah ketika demonstran berhasil menembus barikade dan masuk ke kompleks Gedung DPRD Makassar di Jalan A.P. Pettarani. Mereka membakar puluhan kendaraan yang terparkir di halaman, dan api dengan cepat menjalar ke bagian dalam gedung.
Dugaan sementara menyebutkan bahwa massa dapat dengan mudah masuk ke gedung karena tidak ada pengawalan dari pihak kepolisian selama aksi berlangsung
Identitas dan Kondisi Korban Tewas