METROPOLITAN.ID - Senin (15/9/2025), sejumlah massa menggelar unjuk rasa di depan Gerbang Utama DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.
Aksi ini berlangsung dengan suasana mencekam karena tuntutan agar Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset segera disahkan mendapat tekanan kuat dari para demonstran.
Massa yang berjumlah sekitar 50 orang tiba di lokasi menggunakan mobil angkutan kota (angkot) sekitar pukul 13.30 WIB.
Baca Juga: Apa Isi Video Prabowo di Bioskop yang Muncul Sebelum Pemutaran Film?
Mereka membentangkan spanduk #IndonesiaDaruratKorupsi dan membawa berbagai atribut seperti bendera merah putih serta spanduk tuntutan lainnya.
Massa terdiri dari Aktivis Pejuang Rakyat, GRPB, GN NKRI, Jaga NKRI, dan Formula.
Seruan keras disampaikan kepada DPR dan Presiden Prabowo Subianto agar tidak menunda-nunda pengesahan RUU Perampasan Aset.
Aparat kepolisian melakukan penjagaan ketat di sekitar lokasi untuk menjaga ketertiban dan keamanan selama aksi berlangsung.
Mereka juga mengatur lalu lintas di Jalan Gatot Subroto menuju Slipi agar tidak mengalami kemacetan parah akibat unjuk rasa ini.
Aksi ini menjadi momentum penting yang memperlihatkan tekanan publik terhadap DPR untuk menuntaskan pembahasan RUU yang dinilai krusial dalam upaya pemberantasan korupsi dan pengembalian aset negara.
Baca Juga: Lavender Marriage Artinya Apa? Viral Isu Ini Menyerang Rumah Tangga Irish Bella dan Haldy Sabri
RUU Perampasan Aset sudah menjadi agenda prioritas pembahasan DPR dan mendapat dukungan dari pemerintah, termasuk Presiden.
Pengamanan berlangsung ketat dengan ribuan personel gabungan dari Polri, TNI, serta petugas keamanan lain yang disiagakan di berbagai titik vital di Jakarta, termasuk di sekitar lokasi unjuk rasa DPR/MPR dan Monumen Nasional (Monas).
Keberlangsungan aksi ini mendapat perhatian luas dengan harapan pembahasan RUU Perampasan Aset dapat segera selesai dan membawa dampak positif yang signifikan dalam pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia.