METROPOLITAN.ID – Duka mendalam menyelimuti lingkungan Universitas Udayana (Unud), Denpasar, Bali. Seorang mahasiswa bernama Timothy Anugerah Saputra ditemukan meninggal dunia.
Timothy meninggal dunia usai diduga melompat dari lantai empat Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), pada Rabu, 15 Oktober 2025.
Peristiwa tragis ini bukan hanya menyisakan luka bagi keluarga dan sahabat, tetapi juga mengguncang publik nasional.
Nama Timothy kini menjadi trending topic di platform X (Twitter), seiring munculnya dugaan bahwa ia menjadi korban perundungan (bullying) di lingkungan kampus.
Baca Juga: Pengganti Patrick Kluivert, Benarkah Louis van Gaal Jadi Pelatih Timnas Indonesia?
Kematian Timothy sontak memicu gelombang empati dan kemarahan publik. Sejumlah warganet menyerukan keadilan bagi mahasiswa yang dikenal cerdas dan berprinsip itu.
Namun di tengah duka, beredar pula tangkapan layar grup WhatsApp yang diduga berisi komentar tak pantas dari beberapa mahasiswa Unud terkait kematian Timothy.
Beberapa komentar yang menjadi sorotan publik antara lain berbunyi:
“Badan gorbon gitu mau diangkat.”
“Mentalnya gak kuat.”
“Nanggung banget bunuh diri di lantai 2.”
Ucapan-ucapan tersebut dianggap mencerminkan hilangnya empati di kalangan akademisi muda. Gelombang kecaman datang dari berbagai kalangan, mulai dari sesama mahasiswa, alumni, aktivis, hingga masyarakat umum.
Menanggapi tekanan publik, para mahasiswa yang diduga terlibat akhirnya muncul dan membuat video permintaan maaf.
Namun bagi banyak pihak, permintaan maaf itu belum cukup menutup luka mendalam atas kepergian Timothy.