berita-hari-ini

Heboh! Dea Lipa, MUA Berjilbab yang Ternyata Pria Bernama Deni, Banyak Orang Terkejut dan Tertipu

Jumat, 14 November 2025 | 19:24 WIB
Mengejutkan seorang MUA berjilbab Dea Lipa ternyata seorang pria (Facebook/Diana Arkayanti)

 

METROPOLITAN.ID - Dalam beberapa hari terakhir, media sosial dihebohkan dengan kehebohan soal sosok yang dikenal dengan nama Dea Lipa.

Dengan parasnya yang jelita, penampilannya yang anggun, dan hijab yang dikenakannya, banyak orang mengira bahwa sosok ini adalah perempuan asli.

Bahkan, penampilannya yang cantik dan tubuh langsing membuat banyak orang tak menyadari bahwa di balik semua itu, sebenarnya adalah seorang pria bernama Deni.

Dea Lipa dikenal sebagai makeup artist (MUA) yang berasal dari Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Ia sering tampil dengan dandanan ala perempuan berhijab dengan wajah glowing dan penampilan yang sangat feminin. Banyak warga yang terkecoh dan mengira bahwa Dea adalah wanita tulen.

Ia bahkan mendapatkan julukan dari netizen sebagai “Sister Hong versi Lombok,” mengacu pada pria dari China yang menyamar sebagai wanita dan melakukan tindakan menipu secara besar-besaran.

Kebohongan tersebut terbongkar setelah sebuah unggahan di Facebook membeberkan bahwa Dea Lipa sebenarnya adalah pria bernama Deni, yang berasal dari desa Mujur, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah.

Baca Juga: Erika Carlina Akui Was-Was dalam Mengasuh Andrew Putra Pertamanya, Takut Salah dan Jadi Sasaran Kritik

Pengungkapan ini memicu sejumlah reaksi dari warga dan netizen yang merasa tertipu dan kecewa.

Banyak mantan klien yang baru mengetahui bahwa makeup artist favorit mereka ternyata adalah pria, dan ada yang bahkan mengaku pernah berpacaran dengan Deni tanpa menyadari identitas aslinya.

Viralnya kisah Deni memicu berbagai reaksi di media sosial dan masyarakat. Banyak yang menyayangkan tindakan Deni yang menipu orang lain, sementara yang lain merasa heran dengan keberanian pria ini menyamar dan berpura-pura sebagai wanita.

Hingga kini, Deni masih aktif di media sosial, dan banyak yang penasaran dengan motif di balik tindakannya.

Beberapa pihak menganggap fenomena ini sebagai bentuk penipuan yang harus diproses sesuai hukum, sementara sebagian lainnya menilai ini sebagai bagian dari fenomena sosial yang kompleks.

Halaman:

Tags

Terkini