Selain disebut sebagai “Sister Hong versi Lombok,” Deni mendapat julukan lain dari netizen yang merasa trenyuh dan heran.
Fenomena ini membuka diskusi yang lebih luas tentang penipuan identitas, penampilan, dan bagaimana masyarakat seharusnya lebih berhati-hati serta kritis terhadap penampilan di media sosial.
Kisah Dea Lipa alias Deni menjadi pelajaran penting bahwa tidak semua yang tampak memperlihatkan identitas asli dan penampilan yang sempurna adalah apa adanya.
Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar tentang kepercayaan dan kejujuran di era digital yang penuh dengan impersonasi dan penipuan identitas.
Apakah ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah terkejut harus menjadi refleksi bersama ke depan.
***