Tak hanya korban hilang di area permukiman, Aji turut mengungkapkan adanya 34 warga yang masih terjebak di dalam hutan.
Mereka tidak sempat keluar ketika hujan ekstrem terjadi dan tanah mulai bergerak. Sebagian besar berada di kebun atau sedang mencari kayu bakar.
Sementara pencarian berlangsung, jumlah warga yang memilih meninggalkan rumah semakin meningkat. Hingga Senin siang, tercatat 823 warga mengungsi ke sejumlah titik aman yang ditunjuk pemerintah daerah.
Baca Juga: Hotel Dekat Stasiun Jember yang Bisa Dijangkau dengan Jalan Kaki, Tarif Mulai Rp100 Ribuan
Selain itu, juga menyediakan makanan siap saji, bantuan logistik, selimut, serta layanan kesehatan. Tenaga medis juga dikerahkan untuk memberikan perawatan bagi warga yang mengalami luka ringan, kelelahan, atau trauma akibat bencana.
Aji mengatakan bahwa aktivitas di lapangan masih berubah-ubah mengikuti kondisi tanah dan cuaca yang sulit diprediksi.
“Situasi di lapangan masih dinamis. Tetapi seluruh tim bekerja tanpa henti agar pencarian korban hilang dan evakuasi warga dapat segera diselesaikan,” ucap Aji.
Hingga saat ini, petugas masih terus memantau kondisi tanah untuk memastikan keamanan tim dan warga sekitar. Aparat juga mengimbau masyarakat agar menjauhi lokasi longsor karena potensi pergerakan tanah masih tinggi.