METROPOLITAN.ID - Pesepakbola muda asal Dayeuhkolot, Bandung, bernama Rizki Nur Fadilah, diduga menjadi korban perdagangan orang dengan modus seleksi klub sepakbola yang berujung pada pengiriman ilegal ke luar negeri.
Situasi tersebut langsung mendapat perhatian serius dari Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), yang menyatakan siap mengambil langkah cepat untuk memastikan keselamatan Rizki dan memproses kepulangannya ke Indonesia.
Informasi awal menyebutkan bahwa Rizki menerima tawaran untuk mengikuti seleksi di klub besar Indonesia, PSMS Medan. Harapan itu membuatnya berangkat dari Bandung menuju Jakarta.
Namun perjalanan yang seharusnya menjadi kesempatan mengembangkan karier, justru berubah menjadi perjalanan penuh kejanggalan.
Baca Juga: Viral Patung Bocah Bermain Bola di TPU Bonoloyo Solo, Ternayata Lebih dari Satu
Dari Jakarta, Rizki memang dibawa ke Medan seperti rencana awal. Namun selanjutnya ia justru diterbangkan ke Malaysia tanpa kejelasan dokumen maupun agenda yang jelas.
Tak berhenti di sana, Rizki kembali dipindahkan ke Kamboja, sebuah alur perjalanan yang disebut banyak pihak sangat mengkhawatirkan dan identik dengan pola perekrutan tenaga kerja ilegal hingga tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
APPI Langsung Bergerak
Melihat situasi yang tidak wajar itu, APPI menegaskan bahwa Rizki berada dalam kondisi yang sangat rentan.
Asosiasi yang menaungi pesepakbola profesional itu menilai keberadaan Rizki di luar negeri tanpa pengawasan resmi merupakan ancaman serius bagi keselamatannya.
Dalam pernyataan mereka, APPI menegaskan tekad untuk turun tangan secara langsung.
“Kami siap membantu proses pemulangan Rizki ke Indonesia,” tulis APPI dalam pernyataan resmi.
Baca Juga: Kapan Film Avatar 3 Tayang di Indonesia? Ini Jadwal Resmi dan Daftar Pemainnya
APPI juga meminta pemerintah memberikan perhatian khusus pada kasus ini, mengingat dokumen, alur perjalanan, dan pemindahan lintas negara yang tidak mengikuti prosedur normal.