"Sepanjang memenuhi syarat dan memungkinkan, tentu bisa dipakai. Tapi kan memang tidak pernah ada surat permintaan itu," ucapnya.
Saat dikonfirmasi kembali kepada sekretaris panitia Deddy AZ, akhirnya mengakui bahwa permintaan penggunaan Islamic Center ditolak oleh panitia pembangunan Islamic Center.
“Pengelola Islamic Center yang yang tolak karena masih dalam proses penyelesaian pembangunan,” jawab Deddy.
Sementara, rencana kedatangan Habib Rizieq Shihab ditolak sejumlah ormas yang tergabung dalam Aliansi Desak Datu.
Sekretaris Pengurus Wilayah (PW) Gerakan Pemuda Ansor NTB, Irfan Suryadinata mengungkapkan, pandangan keagamaan Habib Rizieq dikhawatirkan mengganggu ketentraman masyarakat NTB.
"Kekhawatiran kami, masyarakat Lombok akan diprovokasi. Tahu sendiri kan bagaimana Habib Rizieq, jangan sampai di sini dia ngomong yang tidak-tidak," ujarnya.
Selain PW Gerakan Pemuda Ansor NTB, sejumlah ormas lainnya yang juga tergabung dalam Aliansi Desak Datu yakni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama (IPNU) dan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU NTB.
Semua organisasi tersebut sepakat tidak ingin pandangan keagamaan masyarakat Lombok disusupi paham yang dimiliki oleh Habib Rizieq.
Menurut Irfan, menolak kedatangan Habib Rizieq ataupun FPI bukan berarti menolak ulama dan Islam.
"Demi Allah, kami juga Islam dan patuh pada ulama. Tapi ulama yang bagaimana dulu, kita di sini punya banyak ulama. Kenapa mesti datangkan ulama dari luar?” kata Irfan, seperti diberitakan Radar Lombok (Jawa Pos Group).
Pihaknya akan bersurat ke Polda soal penolakan ini. ''Tapi kalau nanti jadi datang, ya silahkan saja kalau masyarakat mau hadir. Kami tidak pernah memaksa, dan kami juga jangan dipaksa mengikuti paham keagamaannya," tutup Irfan.
SUMBER : Jpnn