METROPOLITAN - Nissan Motor Indonesia (NMI) meyakini pasar kendaraan hijau (low cost green car/LCGC) terus membesar.
Kehadiran kompetitor yang bermain di segmen LCGC tujuh penumpang dianggap menjadi momentum membesarkan pasar LCGC.
Head of Marketing Datsun Business Unit PT Nissan Motor Distributor Indonesia Christian Abraham Gandawinata menyatakan, tahun ini Datsun menargetkan peningkatan penjualan sepuluh persen dari kinerja 2016.
Pada periode Januari–Desember 2016, Datsun mampu mencetak penjualan 26 ribu unit.
Menurut Christian, sebanyak 40 persen pembeli Datsun merupakan pembeli pertama (first buyer).
Sisanya merupakan konsumen yang sebelumnya menggunakan mobil-mobil tahun lama.
”Positioning LCGC sebagai pilihan utama first buyer cukup besar karena harga terjangkau. LCGC menjadi kelas entry,” terangnya dalam Datsun Raiser Expedition di Makassar.
Dengan perbaikan kondisi perekonomian dan peningkatan daya beli masyarakat, peluang membeli mobil pertama sangat terbuka.
Selain itu, peningkatan permintaan kendaraan roda empat dipicu pelonggaran ketentuan tentang taksi online.
Menurut Christian, pemerintah sedang menggodok peraturan yang memperbolehkan mobil dengan kubikasi mesin kurang dari 1.200 cc menjadi taksi online.
Bila aturan tersebut dilansir, permintaan LCGC diyakini akan meroket.
”Kami belum ada semacam program khusus atau kerja sama dengan mitra transportasi online. Namun, jika konsumen menilai LCGC secara efisiensi dan durability mampu diajak berbisnis, ya tidak masalah. Itu akan memberikan dampak positif pada produsen otomotif,” terang Christian.
Berdasar hasil penjualan sepanjang 2016, Datsun meraih sekitar sebelas persen pangsa pasar di segmen LCGC.
Untuk memperkuat posisinya di peta persaingan LCGC, Datsun terus memperkuat jaringan purnajual dengan menambah diler yang saat ini mencapai 112 unit.