Senin, 22 Desember 2025

Kekurangan 85 Ribu Guru Di Jawa Barat

- Selasa, 25 April 2017 | 09:37 WIB

METROPOLITAN – Kebutuhan tenaga pendidik di wilayah Jawa Barat termasuk Kota Bekasi saat ini sangat mendesak. Saat ini, diwilayah Jawa Barat masih kekurangan 85 ribu guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk sekolah dasar.

Demikian dikatakan Ketua Persatuan Guru Indonesia (PGRI) Edi Parmadi, di Hotel BMI Lembang, Bandung. Edi mengungkapkan jumlah tersebut setelah seluruh guru honorer sebanyak lebih dari 72 ribu orang diangkat menjadi guru PNS.

Pada 2015 guru di sekolah dasar jumlah murid di seluruh Jawa Barat lebih dari 4,2 jt siswa. Jika perbandingan 1:20 maka diperlukan sekitar 211 ribu lebih guru bersatatus PNS. Tapi hanya ada lebih dari 125 ribu guru, maka menurutnya hal, itu masih sangat kurang.

Untuk kabupaten Bandung Barat Pun, masih membutuhkan guru lebih dari dua ribu orang.

“Pada tahun 2015 di KBB siswa berjumlah 162 ribu, jika 1:20 maka dibutuhkan sekitar 8 ribu guru PNS, sementara itu guru yang ada baru sekitar empat ribuan,” katanya.

Namun demikian, PGRI merasa keberatan jika guru PNS yang di swasta ditarik ke sekolah negeri. Karena, menurutnya, setiap lembaga pendidikan yang didirikan dari masyarakat harus mendapatakan bantuan sumber daya secara adil.

“Peningkatan mutu dan kekurangan guru adalah sesuatu yang tidak bisa terpisahkan,”ucapnya.

Sementara itu, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bekasi,Yana Suptianan mengaku sedang mengusulkan penarikan langsung guru honorer menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Yana mengaku, pihaknya sudah beberapa kali berbincang dengan pihak Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Pusat serta pihak kementrian Pendidikan. Di mana menurutnya usulan tersebut masih menjadi pertimbangan.

 “Untuk honorer di tingkat nasional sudah ke tahap penggodokan dan sinyal ke arah sana cukup positif,” ujarnya.

Lanjut Yana, persyaratan pengangkatan langsung tanpa testpun terbilang tidak sulit. Pasalnya, saat ini di Kota Bekasi sendiri sudah hampir semua guru sesuai dengan persyaratan yang diminta. “Seperti misalnya usia maksimal, kemudian ijazah yang dimiliki, dan liniear atau tidak dengan yang diajarkan,” imbuhnya.

Untuk guru yang belum memenuhi syarat sendiri, Yana mengaku sudah mengajukan kenaikan tunjangan kepada pemerintah daerah. Namun sayangnya dikatakan oleh Yana, hingga saat ini masih dalam tahap penggodokan.

“Ketika zaman pak Alex (Mantan Kadisdik Kota Bekasi.red) memang sudah dibahas dan tinggal realisasinya saja, tapi setelah beliau pindah, diambil alih oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk pendataan dan kita belum tahu sampai mana,” ungkapnya.

Yana sendiri berharap pemerintah daerah tidak berlarut-larut dalam merealisasikan janjinya. Karena, guru-guru tersebut sudah mengabdi cukup lama.

“Rata-rata sudah diatas lima tahun dan selalu dijanji-janjikan saja, kasihan,” pungkasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X