Senin, 22 Desember 2025

Kemacetan Di Kota Bandung Sudah ‘Biasa’

- Kamis, 22 Juni 2017 | 09:52 WIB

METROPOLITAN  – Kemacetan di Kota Bandung sudah tidak bisa ditolerir. Padatnya volume kendaraan di Kota Bandung sangat merugikan, bahkan mampu menghambat pertumbuhan ekonomi. Pemerintah Kota Bandung diminta segera menyelesaikan masalah, dan jangan bekerja setengah-setengah.

Pasalnya, kepadatan Kota Bandung semakin saat ini semakin sesak. Berdasarkan data BPS tahun 2011 jumlah penduduk Kota Bandung teedapat 2,4 juta jiwa, padahal idealnya 700 sampai 800 ribu jiwa. Sedangkan, jumlah kendaraan yang lalu lalang setiap harinya mencapai 1,2 juta unit, roda dua jumlahnya sekitar 900 ribu unit, dan roda empat berjumlah 300 ribu.

Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Haru Suhandaru meminta Pemerintah serius menyelesaikan kemacetan. Haru menganggap Walikota Bandung setengah-setengah bekerja untuk Kota Bandung.

“Terlalu banyak yang digarap, tapi tidak konsisten,” kata Haru Suhandaru.

Dia bertanya, kemana program bersepeda, dan jalan ke sekolah atau ke kantor? Dikerjakan tapi tidak dituntaskan. Selain itu, terkait pengadaan transportasi publik, belum ada koridor baru, shelter yang sudah dibangun nasibnyapun kian tak jelas.

“Pemerintah harus fokus mengerjakan sesuatu, hingga nampak hasilnya,” ujar Haru kepada Radar Bandung.

Dia juga meminta Walikota jangan terlalu berhayal membangun fasilitas umum secara instan, karena tidak sedikit biaya yang dikeluarkan untuk membangun moda transportasi masal baru. Namun, sebaiknya Walikota memulai dari hal kecil, dengan memaksimalkan fungsi jalan.

Walikota diminta tegas membebaskan jalan dari parkir, dan PKL. Minimnya tempat parkir membuat warga seenaknya memakai badan jalan untuk parkir. Pemerintah juga dianggap tidak mampu membenahi PKL. “Persoalan macet di Kota Bandung itu kompleks, jika belum bisa mengerjakan yang besar, mulai dari hal kecil,” papar Haru.

Sebelumnya, keluhan juga datang dari Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jawa Barat, Agung Suryamal, menurutnya tidak sedikit orang yang enggan datang ke Kota Bandung karena macet.

Terlebih di dunia usaha, menurutnya pengusaha sangat membutuhkan infrastruktur yang baik, terutama sarana logistik sebagai jalur distribusi. Jika ingin mengirim barang ke Bandung dengan tingkat kemacetan saat ini dapat merugikan pengusaha, karena harus menyediakan dana lebih untuk bahan bakar kendaraan.

Kehadiran transportasi umum yang bisa dipesan secara online bukan solusi kemacetan. Bahkan, dengan kehadiran transportasi online ini justru menambah macet.

“Yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah penambahan jalur transportasi, dan membuat transportasi masal yang nyaman dengan harga terjangkau. Jadi masyarakat tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi dan bisa beralih menggunakan transportasi umum,” katanya.

Terpisah, Walikota Bandung, Ridwan Kamil menegaskan Kota Bandung memang macet. Dia meminta masyarakat bantu melakukan kampanye bersepeda, dan jalan kaki.

“Kalau cuma komplain semua orang tahu, saya sedang mengejar mimpi cable car, sebulan, dua bulan mendatang,” pungkas Emil.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X