Zulham harus absen dari Persib karena mesti memperkuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2016. Dari situ, Febri kembali diberikan menit bermain yang baik. Di samping itu, kembalinya Djajang Nurdjaman menjadi juru racik Persib menggantikan Dejan Antonic semakin membuka peluang Febri untuk terus menambah jam terbang bermain.
Pada 22 Oktober 2016, nama Febri melambung tinggi berkat satu gol yang dicetaknya ke gawang Persegres Gresik. Gol yang membuatnya masuk ke ranah popularitas yang sekaligus melenyapkan kerinduan Bobotoh akan sosok pemain muda bertalenta dari Bandung.
Semenjak itu, Febri tak pernah absen dari skuat Persib. Termasuk saat mengarungi Liga 1 2017. Febri tetap menjadi andalan Persib di sayap kanan.
Sepanjang musim 2017, Febri mencatatkan 4 gol dan 4 assist dari 21 laga yang dimainkan. Sempat mengalami penurunan di awal musim, penampilan Febri terus menanjak di setiap laganya.
Apa yang dipertontonkan Febri bersama Persib tentu saja membuat pelatih Luis Milla Aspas kepincut untuk memanggilnya untuk mengikuti seleksi pada Februari 2017. Setelah menuntaskan serangkaian seleksi, akhirnya Febri diboyong eks pelatih Real Zaragoza berlaga di ajang Sea Games 2017.
Namun, di awal perjalanan bersama Timnas U-23, Febri gagal menampilkan performa terbaiknya. Begitupun saat mengarungi SEA Games 2017. Boleh saja Febri mencetak satu gol spektakuler ke gawang Kamboja, tetapi kontribusi Febri sangat minim.
Kendati demikian, Milla terus memboyong Febri dalam beberapa laga termasuk saat melakoni pemusatan latihan guna menatap Asian Games 2018. Dari tiga pemusatan latihan yang telah diarungi, Febri tak pernah absen. Kepercayaan itu tentu saja harus ia balas di atas lapangan.
Kesempatan dan kepercayaan yang terus diberikan kepada Febri tak lepas dari atribut-atribut yang dimilikinya sebagai seorang pemain sayap. Dengan kecepatan tinggi, Febri dapat menyisir tepi lapangan area pertahanan lawan dengan luar biasa apik.
Tetapi, tak sampai situ saja atribut yang dimilikinya. Selain kecepatan, Febri memiliki kemampuan olah bola yang baik. Ia mampu menggiring bola dari area pertahanan sendiri ke dalam kotak penalti lawan dengan ciamik.
Hal ini dapat membuat lini pertahanan lawan kesulitan untuk menghentikan. Satu kelebihan Febri yang jarang dimiliki oleh pemain sayap lainnya ialah aksi-aksi 'akrobatik' saat mengelabui lawan-lawannya. Ia dapat memutarkan badan dengan cepat dan mencukil bola ke sela-sela kaki lawan dengan sempurna.
Atribut yang dimiliki Febri tak sampai situ. Ia andal juga dalam melakukan umpan silang atas, umpan tarik, dan menembak bola dari jarak yang cukup jauh. Namun, atribut yang paling menonjol yang dimiliki Febri ialah kemampuannya berlari dengan kecepatan konstan sepanjang 90 menit.
Atribut-atribut yang telah disebutkan seakan membuktikan bahwa Febri merupakan pemain sayap komplet. Tak hanya bisa berlari dengan cepat, Febri mampu membuka ruang, mengirim umpan, dan tentu saja mencetak gol. 1 gol dan 2 assist yang dicatatkannya dalam uji tanding melawan Singapura U-23 menjadi bukti.
Kini, pada usianya yang masih 22 tahun dan atribut yang dimiliki, sudah sepatutnya Febri mulai berpikir untuk berkarier di luar negeri, seperti Egy Maulana Vikri yang memilih Polandia.