METROPOLITAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi mencatat Angka Kematian Ibu (AKI) di semester pertama 2018 sudah mencapai 37 kasus. ”Data tersebut dihimpun sejak Januari 2018 sampai akhir Agustus 2018,” kata Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat (KKGM) Dinkes Kabupaten Sukabumi Masykur Alawi, Kamis (30/8). Kasus tersebut, jelasnya, disebabkan berbagai faktor. Kasus itu rata-rata terjadi di daerah terisolasi atau daerah yang sulit disentuh layanan kesehatan, seperti Desa Ciroyom Kecamatan Cibitung, Desa Cisaat Kecamatan Ciemas dan Desa Bantarkalong Kecamatan Warungkiara. ”Salah satu penyebabnya ada keterlambatan pengambilan keputusan dari keluarga, terlambat rujukan dan tentunya penanganan karena daerahnya sulit dijangkau,” jelasnya. Penyebab lainnya, sambung Masykur, juga dari masyarakatnya sendiri yang belum sadar untuk melahirkan di fasilitas kesehatan (faskes). Salah satu contohnya masih banyak yang melahirkan di dukun paraji. ”Bentuk antisipasi kita pun berupaya di antaranya penguatan komitmen, evaluasi tenaga kesehatan, evaluasi sarana dan prasarana, mengadakan pusat kesehatan keliling dan juga ada poskesdes yang sudah dilengkapi alat,” paparnya. Angka AKI tahun ini juga terbilang meningkat dibanding tahun lalu. Di 2017 tercatat sebanyak 42 kasus. ”Dibanding tahun lalu memang meningkat. Tetapi kita masih memvalidasi datanya dan nanti kita lihat saja sampai akhir tahun,” pungkasnya. (lan/mam/run)