Hal itu dilakukan mengingat tingginya intensitas curah hujan di kawasan tersebut.
"Cuma dia ingin tempat itu aman saja, tidak membuat apa namanya takut longsor karena di bawah kan ada rumah kalau hujan terus kan jadi masalah makanya diturap dibikin turap hanya itu saja dia cerita," ucapnya.
Mengenai kabar beredarnya bahwa sumur 7 dibongkar oleh pengembang menurut Ade dari cerita pemilik lahan sumur tersebut hanya diperbaiki.
Mengenai status Sistus Cagar Budaya di lokasi tersebut Ade belum bisa memastikan.
"Enggak ada pembangunan disitu, dia membangun turap agar tempat itu aman lah, sumur itu masih ada, hanya titik sumurnya itu dibuat diperbaiki takut kalau sumur itu diperlukan,titik sumbernya itu dibuat sumur takut diperlukan takut dipermasalahkan, jadi dia sengaja dibuat sumur, katanya waktu itu tidak terawat, makanya sama dia dibuat sumur itu sumbernya yang dibuat sumur," katanya.
Hanya saja kata Ade siapun yang akan melakukan pembangunan harus mengurus izin terlebih dahulu. Jangan sampai membangun tanpa memegang izin.
"Kalau Bangker mandiri iya saya tau itu, kalau sumur saya belum tau, nanti lagi ngecek dulu (status situs cagar budaya), iya tanahnya punya perorangan dia beli, kalau kita sih namanya ada investor bagus juga, tapi jangan sampai dia membangun tanpa ada izinnya ternyata dia belum ada niatan izin sama sekali," katanya.
Sumber : Tribunnews Bogor