BOGOR - Korban selamat tsunami Anyer asal Bogor masih mengingat jelas ketika ombak setinggi satu meter menghantam daratan Pantai Anyer.
Irvan Felani Purnama (26) menceritakan sebelum kejadian ia dan keluarganya sempat berbelanja dan naik perahu sekitar pukul 18.00 WIB.
Irvan, warga warga Kampung Marga Bakti RT 3/01, Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, berangkat bersama 15 anggota keluarganya menggunakan tiga mobil.
"Sampai Anyer pukul 08.00 WIB, kemudian bertemu dengan pengelolaan hotel Lipo Anyer, setelah tiba di hotel pukul 12.00 WIB.
ternyata kamar belum ada yang kosong, sambil menunggu kami memasang dua tenda di pinggir pantai karena hotel berada dekat pantai, pas dapat dua kamar hotel yang berlantai dua itu keluarga jalan-jalan, belanja terus naik perahu wisata pukul 18.00 WIB," katanya.
Ia pun mengatakan setelah berwisata naik perahu sempat berbincang bersama keluarganya tentang Gunung Anak Krakatau di warung dekat pantai.
Namun setelah itu tidak lama kemudian ada ombak setinggi satu meter di depan matanya sekitar pukul 21.00 WIB.
Saat itu Irvan masih berada di warung bersama enam orang lainnya dan menyaksikan bibir pantai luluh lantah diterjang ombak.
"Usai ombak pertama saya bersama Ruru (keluarganya) mencari handphone yang terbawa arus air, kemudian belum satu menit terlihat ombak tiga meter dari pantai dan saya teriak ada ombak susulan. masyarakat berhamburan, saya lari ke hotel dan berdiam di lantai dua hotel," tuturnya.
Setelah itu katanya ombak besar setinggi kira-kira lima meter menerjang hotel dirinya bersama 12 anggota keluarga yang ikut ada juga tiga orang penghuni hotel lain.
Atas kejadian tersebut kekuarganya yang bernama Depi dan kakanya Lia yang sedang dilantai bawah hotel di terjang ombak di dalam kamar hotel.
"Saat diterjang ombak Depi sempat menahan pintu hotel dan Lia kena pecahan kaca kaki kirinya sobek dan di jait 15 jaitan, terus semua keluarga keluar hotel mencari tempat aman, saya bersama Depi dihotel berdua menjaga barang-barang, tapi saya tidak tahu mereka kemana, ternyata ada kabar mereka diwarung yang kondisi warung rusak, Alhamdulillah semua selamat," ujarnya
Irvan menceritakan bahwa saat terjadi tsunami klakson mobil dijalan pun bunyi dan menimbulkan suata yang cukup kencang.
Sumber : Tribunnews Bogor
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.