Minggu, 21 Desember 2025

Buka Akses Santri Masuk Binaan Kemenpora

- Selasa, 9 April 2019 | 08:40 WIB

METROPOLITAN - Mantan juara dunia bulutangkis Icuk Sugiarto berjanji akan menghubungkan Pesantren Dzikir Alfath Sukabumi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Sehingga olahraga tradisional bisa berlenggang ke tingkat nasional bahkan dunia.

Pimpinan Pondok Pesantren Dzikir Alfath Sukabumi KH Fakar Laksana menyebutkan bahwa seni tradisional seperti permainan bola seuneu itu masuk pengawasan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Sama halnya seperti bidang olahraga bulutangkis yang digeluti Icuk.

”Bedanya kalau bulutangkis itu bidang olahraga modern. Sehingga dia (Icuk, red) bilang Insya Allah akan membawa tokoh-tokoh nasional di bidang olahraga. Karena olahraga bola seuneu itu di Kemenpora juga ada wadahnya di Federasi Masyarakat Indonesia (Formi), itu yang dijanjikan,” tuturnya kepada Metropolitan usai Seminar Mencetak Sumber Daya Manusia Berprestasi Dunia.

Selain bola seuneu, Icuk juga melihat penampilan-penampilan potensi silat yang dimiliki para santri. Bahkan dirinya memberi apresiasi dan penghargaan yang hebat. Icuk mengungkapkan bahwa santri yang ahli dalam silat tidak jauh berbeda dengan santri yang bisa menjadi juara dunia di bidang bulutangkis. Sebab, dasarnya sama-sama dalam bidang olahraga.

”Pak Icuk memberikan apresiasi dan penghargaan yang hebat kepada olahraga silat. Menurutnya santri yang hebat di bidang silat juga bisa berlenggang di tingkat besar,” ungkapnya.

Namun selain keinginan mencapai juara dan berlenggang di level besar, menurut Fajar, kemudahan akses juga penting diperhatikan. Ia meyakini dengan adanya peran Icuk yang ahli di bidang olahraga maka hal itu bisa membantu mewujudkan impian santri.

”Pak Icuk kan ahli di bidang bulutangkis, bukan silat. Kami berharap di bidang silat bisa menciptakan Icuk-Icuk yang lain. Karena di Sukabumi itu banyak potensi-potensi juara dunia. Tapi akses yang susah maka adanya Icuk ini yang luar biasa yang bisa membangun akses untuk para pemudi kita untuk mendapatkan peluang jadi juara dunia,” jelasnya.

Mantan atlet nasionaal itu juga membuka diri untuk santri-santri Alfath yang mau belajar bulutangkis di GOR Kadudampit miliknya dan siap meluangkan waktunya untuk membina dan melatih para santri.

”Ini merupakan peluang bagi kami dan kita bisa mendapatkan pelatih langsung dari atlet juara dunia. Kita tidak akan menyia-nyiakan peluang ini agar para santri Alfath bisa mendapatkan pelatihan dari seorang juara dunia,” tutupnya.

Berdasarkan pantauan, dalam diskusi itu Icuk juga memberikan motivasi dan semangat kepada para santri sehingga bisa mencapai impian menjadi manusia yang berprestasi di tingkat nasional bahkan dunia. Menurutnya, ada dua tips yang disampaikan Icuk, yang pertama yaitu latihan keras melebihi waktu, tenaga dan pikiran dari rata-rata orang lain.

”Yang kedua yakni menanamkan dari dalam hati bahwa tidak ada yang ditakuti, bahwa kita pasti bisa, pasti juara. Hal itu berhubungan dengan melatih mental. Hal itu sangat menarik, apalagi jika dihubungkan dengan masa lalu Icuk yang berasal dari keluarga tidak mampu. Inilah dasar latihan Icuk sehingga bisa sukses pada usia 20 tahun dan menjadi juara dunia pada 1983,” tutupnya. (dna/ade/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X