METROPOLITAN-Kepolisian Polda Jawa Barat menemukan lubang ilegal paling lengkap, di area kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), pada saat operasi penertiban Petambang Tanpa Ijin (Peti), bersama petugas gabungan TNI, Polri serta para Instansi di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.
Petugas menemukan jalur kereta gerobak yang terbuat dari kayu di dalam lubang galian ilegal. Di lokasi, petugas menemukan perkakas dapur, seperti panci, gelas dan piring, serta tiga gubuk terbuat dari tiang kayu dengan beratap terpal.
Karo Ops Polda Jabar, Kombes Pol Stephen M Mapiun, mengatakan, lubang tambang ilegal paling lengkap ditemukan diarea Cikorek, di kawasan hutan TNGHSh. Di area galian tersebut ditemukan, jalur kereta atau jalan gerobak pengangkut hasil galian.
"Lubang ini paling lengkap, selain terdapat tiga gubug. Ada juga perlintasan gerobak yang sering dipergunakan bagi penambang ilegal," kata Stephen, kepada Metropolitan.
Stephen menjelaskan, para gurandil (Penambang ilegal, red) satu lubangnya dikerjakan sekitar 100 orang. Mereka, bahkan sampai berbulan-bulan diarea lubang. Karena ditemukannya tiga gubug bekas para penambang ilegal, yang sudah tidak berpunghuni.
"Satu lubang bisa bekerja sekitar 100 orang. Jadi mereka disetiap lubang, berbulan-bulan tinggal diarea lubang," beber Stephen.
Dari hasil operasi itu, sambung Stephen, sedikitnya petugas menutup 23 lubang yang terbagi dua tempat. Antara lain, yakni di area Cikoret dan Cisuren. Kedepan, kepolisian akan meningkatkan patroli secara rutin, agar tidak ada lagi para petambang liar.