Minggu, 21 Desember 2025

Jamaah Dilarang Berangkat Umrah Ke Mekkah, Ini Pernyataan Amphuri

- Kamis, 27 Februari 2020 | 19:48 WIB

METROPOLITAN.id - Kebijakan Pemerintah Arab Saudi menangguhkan sementara kedatangan jemaah umrah dari luar negaranya, termasuk Indonesia.

Kebijakan ini langsung disikapi Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI). 

Berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan AMPHURI, jemaah umrah yang sudah terdaftar dan akan berangkat, harus menerima jika tidak bisa melaksanakan umrah dalam beberapa waktu ke depan.

Dari surat edaran dengan nomor KU/STD/179 perihal Penangguhan Visa dan Keberangkatan Jamaah Umrah Sementara Waktu yang ditandatangani oleh Ketua Umum AMPHURI, Joko Asmoro dan Sekretaris Jenderal AMPHURI, Firman M Nur, terdapat empat poin di dalamnya.

Poin pertama berbunyi seluruh anggota AMPHURI diminta untuk menginformasikan kepada calon jemaah umrah yang sudah terdaftar dan akan berangkat untuk menerima dan membahas persyaratan ini dengan penuh kesabaran dan tawakal.

Poin kedua, pada saat Pemerintah Arab Saudi membuka kembali, agar melakukan reservasi ulang / pembukuan pesawat, hotel, transportasi dan lain-lain yang terkait dengan penyelenggaraan umrah.

Poin ketiga, dengan adanya penangguhan ini sementara, diharapkan calon jemaah tidak melakukan pembatalan, tetapi melakukan penjadwalan waktu persiapan yang disesuaikan dengan jadwal yang tersedia di PPIU masing-masing.

Sedangkan poin terakhir, tetap lakukan kontribusi dengan DPP dan atau DPD AMPHURI tentang perkembangan informasi selanjutnya. Tentang melaporkan DPP dan atau DPD tentang jumlah calon jemaah Umrah yang terdaftar baik yang sudah mendapatkan visa, tiket atau yang belum.

Menanggapi surat edaran tersebut, anggota dan juga Direktur Cabang PT Madinah Tour and Travel Umrah Haji untuk wilayah Bogor, Umar Toha berharap pada Maret mendatang, larangan ini sudah dicabut.

Sebab, pada tanggal 6 Maret nanti, terdapat setidaknya 105 jamaah dari PT Madinah Tour and Travel Umrah Haji yang akan berangkat ibadah umroh.

"Mudah-mudahan bulan Maret sudah lancar lagi," katanya kepada Metropolitan, Kamis (27/2).

Pasalnya, perusahaannya ini setiap bulannya selalu memberangkatkan jamaah umrah. Dengan adanya larangan yang dikeluarkan oleh pemerintah Arab Saudi, secara otomatis pihaknya akan mengalami kerugian. Bukan hanya soal materil tapi juga waktu.

"Kalau soal kerugian pastilah semua kena dampak, karena ini kan efek domino. Ini kan tiket pesawat sudah dipesan dan hotel sudah di booking, jadi semua berdampak kesana," ujarnya.

Jika sampai Maret nanti larangan ini masih diberlakukan, ia sendiri mengaku siap mengembalikan uang yang sudah disetorkan oleh para jamaah Umroh.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X