Minggu, 21 Desember 2025

Tenang, Stok Pangan Jakarta Masih Aman

- Rabu, 4 Maret 2020 | 08:41 WIB
MEMBELUDAK: Sejumlah pengunjung antre di kasa salah satu pusat perbelanjaan DKI Jakarta, kemarin.
MEMBELUDAK: Sejumlah pengunjung antre di kasa salah satu pusat perbelanjaan DKI Jakarta, kemarin.

METROPOLITANGubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memastikan stok pangan di wilayahnya masih aman hingga saat ini. Hal itu ia pastikan menyusul masyarakat sempat mengalami panic buying karena kasus dua warga Depok yang terkonfirmasi positif virus Corona atau COVID-19. Sekadar diketahui, Panic buying sendiri mengandung pengertian respon konsumen secara psikologis yang mendorong membeli suatu produk dengan berlebihan. Hal ini membuat sejumlah warga menyerbu toko-toko retail atau supermarket untuk memborong barang pangan secara berlebihan demi ketersediaan stok di rumah masing-masing. Meski kondisi demikian terjadi, Anies mengaku saat ini ketersediaan bahan pangan masih dalam status mencukupi. "Sudah terjadi panic buying. Kami berkomunikasi dengan asosiasi pengusaha retail Indonesia, Aprindo dan dari komunikasi itu disampaikan bahwa stok kebutuhan di Jakarta cukup," kata Anies. Untuk sementara, menurutnya, pihak Aprindo tidak melakukan pembatasan terhadap stok pangan yang ada. Alasannya untuk menghindari praduga publik soal keterbatasan stok pangan. "Tadi dalam diskusi Aprindo tidak lakukan pembatasan karena kalau lakukan pembatasan dianggap stok terbatas, padahal ada," ujar Anies. Diberitakan sebelumnya, sejak diumumkannya dua warga negara Indonesia (WNI) yang positif terinfeksi virus Korona membuat sejumlah warga di wilayah Jabodetabek panik. Warga bahkan sampai beramai-ramai menyerbu supermarket dan toko ritel untuk membeli sejumlah kebutuhan pokok. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, terjadi lonjakan pengunjung toko ritel sekitar 10 persen-15 persen semenjak pengumuman dua WNI yang positif virus Korona. Kenaikan pengunjung terjadi di sejumlah toko ritel yang berada di Depok dan Jakarta Selatan. Kemudian, jumlah pengunjung di beberapa toko ritel yang dekat dengan tempat wisata juga meningkat,” kata Ketua Umum Aprindo, Roy Nicholas Mandey. "Ini secara rata-rata ya peningkatannya 10 persen-15 persen. Ini sekali lagi tidak terjadi di semua daerah, ada juga yang tidak terjadi apa-apa. Anggaplah di angka 10 persen-15 persen, kenaikan pengunjung di beberapa wilayah," ucap dia. Menurut dia, mayoritas pengunjung membeli produk, seperti mie instan dan minuman kemasan. Barang-barang itu bisa dibilang produk yang selalu menjadi incaran pengunjung. "Jadi bukan makanan siap saji, tapi produk-produk yang memang sering mereka beli," imbuhnya. Roy berharap kondisi tersebut hanya terjadi dalam satu atau dua hari ke depan. Ia bilang masyarakat tak perlu panik dengan pernyataan pemerintah terkait dua WNI yang positif terkena virus corona. "Pemerintah kan sudah menyiapkan prosedur-prosedur kalau hal ini terjadi. Jadi tidak perlu panik," ingatnya.(tib/rez)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X