METROPOLITAN - Selain menerapkan protokol kesehatan di seputaran area stasiun, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) juga menerapkan sejumlah kebijakan internal, seperti mengharuskan setiap penumpang menggunakan lengan panjang. Namun sayang aturan tersebut belum sepenuhnya ditaati pengguna KRL.
Vice President Corporate Communication PT KCI Anne Purba menilai, jika penerapan kebijakan penggunaan lengan panjang di area stasiun, belum sepenuhnya dilakukan masyarakat. Pihaknya juga mengaku perlu waktu lebih untuk sosialisasi, lantaran kebijakan tersebut tak seperti penggunaan masker, yang santer digaungkan semua pihak.
"Jadi kalau untuk lengan pendek, petugas akan memberikan edukasi dulu sampai nanti satu minggu ini kita evaluasi lagi mengenai kepatuhan mereka menggunakan lengan panjang. Dan kami juga sampaikan kepada kementrian sehingga kami memperpanjang sosialisasinya, karena ini butuh adaptasi," ucapnya kepada awak media.
Pihaknya juga mengaku akan memberlakukan sanksi khusus kepada pengguna KRL, yang tidak menggunakan lengan panjang. Namun hal ini mesti dilakukan berdasarkan hasil evaluasi nanti. Jika hasil evaluasi mengharuskan lengan panjang diterapkan karna satu dan lain hal faktor keamanan, tentu akan kita berlakukan.
"Kalau menggunakan lengan panjang memang salah satu cara untuk mengurangi penyebaran, ya kita lakukan. Sama penerapannya seperti masker. Jadi mau masuk stasiun harus mengenakan masker dan lengan panjang. Tapi kita juga sambil menunggu evaluasi dan hasil masukan dari berbagai pihak, khususnya tenaga kesehatan," katanya
Dari segi antrian, Anne mengaku sudah dua pekan ini antrian panjang tidak begitu nampak di area Stasiun Bogor. Anne belum mengetahui secara pasti penyebab berkurangnya antrian di Stasiun Bogor. Entah karna adanya bus gratis, shift kerja yang sudah ditetapkan secara masif, atau karna faktor lainnya. Yang jelas dua pekan ini antrian relatif aman.
"Sangat terkendali dan sepertinya kita lihat juga, beberapa minggu ini sudah mulai nyebar. Artinya mungkin shifting sudah mulai diimplementasikan, bisa juga karna faktor bus gratis, atau bisa juga karna faktor penerapan Kartu Multi Trip (KMT) di sini," ujarnya.
