Lilih (30), warga Desa Girimulya, Cianjur, mengalami depresi usai 13 bulan bekerja di Arab Saudi. Belum diketahui pasti penyebab Tenaga Kerja Wanita (TKW) itu depresi. Bahkan, Lilih yang dipulangkan beberapa hari lalu itu tidak dibayarkan gajinya selama bekerja. KETUA Astakira Pembaharuan Cianjur, Ali Hildan, menjelaskan, Lilih berangkat ke luar negeri menjadi pekerja migran pada Desember 2019 dengan pemberangkatan secara nonprosedural. Pada 16 Februari 2021, Lilih dipulangkan lantaran mengalami depresi berat. Bahkan, perempuan itu sulit diajak berkomunikasi. ”Begitu dapat informasi ada TKW yang pulang dalam kondisi depresi kami langsung sambangi alamatnya. Benar saja, saat diajak komunikasi Lilih ini kurang nyambung,” ujar Ali, kemarin. Menurut Ali, kondisi tersebut membuat pihaknya kesulitan mengetahui penyebab Lilih depresi. ”Kami akan mengungkap kasus tersebut apa yang menjadi penyebab depresinya. Rencananya kami obati, sehingga bisa kembali dimintai informasinya,” tuturnya. Selain pulang dalam keadaan depresi, Lilih juga hanya membawa uang sebesar Rp240 ribu. Padahal, Lilih sudah bekerja di Arab Saudi selama 13 bulan. ”Makanya kami akan ungkap kasus ini agar semua yang terlibat bertanggung jawab dan hak dari TKW tersebut bisa dipenuhi. Kasihan sudah pulang dalam kondisi depresi, gajinya tidak dibayar hanya bawa uang Rp240 ribu,” bebernya. Ayah Lilih, Badrudin (55), mengaku sedih melihat kondisi anaknya yang depresi usai bekerja di Arab. Padahal, anaknya berangkat demi memperbaiki perekonomian keluarga. Ia pun mendesak perusahaan yang memberangkatkan dan majikan Lilih bertanggung jawab hingga anaknya sembuh. Selain itu, hal-hal Lilih juga bisa dipenuhi, terutama soal gaji. ”Saya minta pemerintah juga memperhatikan kasus anak saya. Saya hanya berharap Lilih bisa kembali sembuh dan haknya dipenuhi,” ucap Badrudin. (dtk/els/py)