METROPOLITAN.id – Status tanggap darurat bencana di Kota Bogor akibat cuaca ekstrem membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengeluarkan surat edaran bagi siswa untuk pulang sekolah lebih cepat dari jadwal biasanya. Bahkan, ada Sekolah Dasar (SD) negeri yang meminta izin untuk menerapkan Pembelajaran Jarah Jauh (PJJ). Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Hanafi. Menurutnya, ada salah satu SD negeri di kawasan Kecamatan Tanahsareal yang meminta izin kepada Disdik untuk menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Menurutnya, langkah itu diambil pihak sekolah lantaran merasa khawatir kepada anak-anak yang mayoritas menggunakan akses jembatan terlebih saat hujan turun dengan intensitas tinggi. "Contohnya SD negeri 4, pada hari Rabu (12/10) itu langsung meminta izin kepada kami untuk PJJ. Sekolahnya tidak apa-apa, tapi akses jembatan besi yang tidak memungkinkan, di bawahnya sudah keropos, sehingga PPJ sampai hari Sabtu kemarin dan sekarang sudah berjalan," katanya kepada awak media, belum lama ini. Menyusul ditetapkannya status tanggap darurat di Kota Bogor akibat cuaca ekstrem yang melanda beberapa hari belakangan ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Pendidikan (Disdik) mengeluarkan surat edaran untuk memulangkan para siswa lebih cepat dari jadwal biasanya. Siswa-siswi dari jenjang pendidikan PAUD, TK, SD hingga SMP dipulangkan lebih cepat dari jadwal biasanya. Hanafi mengatakan, surat edaran perihal imbauan untuk pulang lebih cepat bagi peserta didik telah disampaikan kepada masing-masing satuan pendidikan. Sebelumnya, pada saat curah hujan ekstrim melanda Kota Bogor pun pihaknya telah menyampaikan imbauan perihal itu. "Pada waktu awal kondisi (curah hujan) ekstrim kami mengimbau (satuan pendidikan) melalui WhatsApp untuk memungkinkan bagi anak-anak pulang lebih cepat, kurang lebih 30 menit atau sebagainya," kata Hanafi, belum lama ini. Dijelaskannya, imbauan pulang lebih cepat dilaksanakan dengan batas waktu yang tidak ditentukan dengan kata lain hingga cuaca normal. Langkah ini juga sejalan dengan kebijakan Pemerintah Kota Bogor yang menetapkan tanggap darurat bencana. Selain mengimbau pulang lebih cepat bagi peserta didik, Disdik Kota Bogor juga memberikan imbauan kepada satuan pendidikan untuk turut berpartisipasi membantu warga yang terdampak bencana alam terjadi di Kota Bogor beberapa hari terakhir ini. Bantuan yang terkumpul dalam bentuk uang ataupun barang nantinya disalurkan melalui Dinas Sosial Kota Bogor. Wali Kota Bogor Bima Arya memang sempat menegaskan bakal berkoordinasi dengan Disdik terkait rencana pemulangan siswa lebih cepat dari jadwal. Menyusul dikeluarkannya status tanggap darurat bencana di Kota Bogor. “Di beberapa sekolah yang jalur berangkat dan pulang siswanya rawan melewati daerah bencana, maka kita koordinasikan bersama Disdik untuk pulang lebih cepat dan awal. Itu berlaku sampai 31 Desember nanti,” kata Wali Kota Bogor, Bima Arya kepada wartawan, Kamis (13/10). Meski begitu, menurut Bima Arya, keputusan ini bukan berarti berlaku setiap hari. Melainkan, ketika cuaca buruk, sekolah bisa mengkoordinasikan untuk memulangkan lebih cepat para siswa. “Kalau cuacanya memburuk silahkan disesuaikan dengan kondisi. Tapi bukan setiap haei setengah hari,” tutupnya. (ryn)