METROPOLITAN.id - Lembaga sigi Indonesia Polling Station (IPS) merilis hasik survei duet calon presiden (capres) 2024, belum lama ini. Hasilnya, Duet Aniez Baswedan - Ridwan Kamil paling banyak disukai publik. Dalam survei tersebut, duet Anies Baswedan dan Ridwan Kamil mengalahkan pamor Anies jika berpasangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yodhoyono (AHY). Lembaga survei IPS melakukan simulasi atas capres Anies Baswedan berpasangan dengan calon wakil presiden (cawapres) AHY, Khofifah Indar Parawansa, Salim Segaf Al-Jufri, dan Ridwan Kamil. Para responden ditanyakan apakah suka atau tidak suka jika Anies dipasangkan dengan para tokoh tersebut. Hasilnya, responden menyukai duet Anies-Ridwan Kamil dengan 59,4 persen. Sedangkan duet Anies-AHY disukai 49,5 persen. Selanjutnya, duet Anies-Khofifah 22,5 persen dan Anies-Salim Segaf 14,8 persen. Peneliti Senior IPS, Alfin Sugianto menjelaskan temuan hasil survei tersebut. Menurutnya, pasangan Anies-AHY memang yang paling realistis, namun pasangan Anies-Ridwan Kamil yang paling ideal menurut para responden. "Kalau Anies-AHY merupakan pasangan yang paling realistis diusung oleh koalisi Nasdem, PKS, Demokrat, maka Anies-Ridwan Kamil sebagai yang paling ideal namun tak realistis, karena keduanya tak mewakili satu partai pun dalam koalisi," ujar Alfin dalam keterangannya, Rabu (19/10). Survei IPS dilakukan pada 7-17 Oktober 2022 di 34 Provinsi di Indonesia dengan melibatkan 1.200 responden. Kriteria responden yakni seluruh warga Indonesia yang telah memiliki KTP atau berusia 17 tahun. Pemilihan responden dilakukan secara acak atau multistage random sampling dengan metode penelitian wawancara secara tatap muka. Margin of error survei +/- 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Berikut rincian hasil survei IPS: Anies Baswedan-Ridwan Kamil Suka: 59,4 persen Kurang Suka: 23,95 persen Tidak Tahu/Tidak Menjawab: 16,7 persen Anies Baswedan-AHY Suka: 49,5 persen Kurang Suka: 31,5 persebln Tidak Tahu/Tidak Menjawab: 19 persen Anies Baswedan-Khofifah Indar Parawansa Suka: 22,4 persen Kurang Suka: 51,4 persen Tidak Tahu/Tidak Menjawab: 26,2 persen Anies Baswedan-Salim Segaf Al-Jufri Suka: 14,8 persen Kurang Suka: 46,2 persen Tidak Tahu/Tidak Menjawab: 39 persen Sementara itu, terkait duet Anies Baswedan dan Ridwan Kamil, Pengamat Politik Firman Manan melihat posisi Ridwan Kamil sebagai capres atau cawapres terkuat atau paling banyak dipilih dalam setiap Musra bukanlah hal yang mengejutkan. Karena, sejumlah survei sudah mengetengahkan hasil yang sama. Firman menilai, meskipun suara dukungan dan hasil survei terhadap Ridwan Kamil menguat, akan tapi Ridwan Kamil akan memilih untuk fokus menuntaskan tugasnya sebagai gubernur hingga 2023 mendatang, sebab belum adanya kepastian dari partai. "Ridwan Kamil dalam beberapa kesempatan bicara kalau ada peluang ke level nasional beliau tidak menolak," katanya. Fokus menuntaskan tugas gubernur memang dianggapnya menjadi pilihan terbaik, mengingat posisi Ridwan Kamil cukup strategis. "Dia banyak opsi. Disebut sebagai kandidat presiden, kandidat cawapres sekarang muncul sebagai gubernur DKI dan Jabar periode kedua. Opsi banyak, dan politik masih cair, Kang Emil tetap fokus dulu ke Jabar," bebernya. Terkait duet Anies Baswedan dan Ridwan Kamil, Pengamat Politik Hendri Satrio menilai duet keduanya memiliki kans besar untuk berkolaborasi maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. "Bisa (berkolaborasi di Pilpres) dan besar (peluangnya). Apalagi bila elektabilatasnya naik terus," ujar Hendri. Menurutnya, komunikasi politik yang dilakukan antara Anies dan Ridwan Kamil memang berbeda. Yang pertama, adalah kebersamaan antara Anies dan Ridwan Kamil sebagai kepala daerah. Artinya, Jawa Barat dan Jakarta siap bahu membahu bersama menyukseskan pemerintah pusat. Sementara makna komunikasi politik selanjutnya yakni sebagai pemimpin daerah yang masuk sebagai calon presiden potensial di 2024, mereka memperlihatkan siap berkompetisi. Tetapi di lain sisi juga menunjukkan duet Anies Baswedan dan Ridwan Kamil siap bersama-sama berpasangan di Pilpres 2024. "Yang ketiga, ini mereka mengomunikasikan bahwa dalam persaingan tetap ada persahabat yang harus dijalin. Jadi sebuah contoh yang apik dan tinggi dinilainya," pungkasnya. (fin)