METROPOLITAN.id - Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI) menggelar Diskusi bertajuk Model Pengawasan Ideal Kelembagaan Bawaslu. Diskusi yang diikuti puluhan pemantau pemilu ini diharapkan bisa melahirkan model dan gagasan pengawasan pemilu yang ideal. Diskusi ini bekerja sama dengan Sekretariat Nasional (Seknas) Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) di Jakarta, Kamis (20/10) lalu. Plt Kepala Puslitbangdiklat Bawaslu, Ibrahim Malik Tanjung mengatakan, sasaran pengawasan Bawaslu bukan hanya terkait kinerja KPU, akan tetapi semua potensi pelanggaran proses Pemilu “Pengawasan Bawaslu yang sangat kompleks perlu model pengawasan yang variatif sesuai perkembangan zaman,” ujar Ibrahim. Di tempat yang sama, Founder Yayasan Visi Nusantara Maju, Yusfitriadi mengatakan, Partipasi Masyarakat dalam Pemilu sangat dibutuhkan untuk mengawal tuntas kepemiluan. “Karna ketika adanya kesukarelawanan pemilu itu dapat memperlancar mekanisme pemilu yang berlangsung,” kata pria yang karib disapa Kang Yus. Anggota Bawaslu RI periode 2012-2017 Daniel Zuchron menilai Bawaslu dalam model Pengawasannya perlu mendekatkan diri kepada Masyarakat Pria yang juga menjabat Rektor ITB Vinus ini melanjutkan, tanpa adanya kedekatan lembaga dengan masyarakat, tidak akan meningkatkan kesukarelawanan dan partisipasi publik dalam model pengawasan terkini. Selanjutnya, Akademisi yang mengajar di Universitas Ibnu Chaldun, Dian Permata mengatakan, isu hoax selalu muncul sejak Pemilu 2019 Untuk itu, model pengawasan via media juga perlu ditingkatkan, khususnya kepada publik yang ingin berpartisipasi dalam pengawasan pemilu. Sementara itu, Koordinator Nasional JPPR Dian Paramita menyebut bahwa model pengawasan masyarakat dilakukan untuk mencegah terjadinya kecurangan dan pelanggaran Saat ini, temuan yang ditemukan oleh masyarakat masih minim, karena mereka belum mengerti kepemiluan secara maksimal. Terakhir, Founder Komite Pemilih (Tepi) Jerry Sumampow menilai bahwa model pengawasan yang dilakukan oleh pemantau pemilu perlu diperjelas “Mau dibawa ke mana model pengawasan oleh pemantau ini? Sudah harus jelas dan Fokus dalam proses pemantauannya,” tandasnya. (fin)