METROPOLITAN.id - Dirut RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir angkat suara terkait kabar salah satu pasien yang ditanganinya sempat dikabarkan sudah meninggal di rumah sakit lain, tetapi sampai saat ini masih hidup.
Menurut Dirut RSUD Kota Bogor, saat ini pihaknya lebih fokus menangani kesehatan korban berinisial US (40) tersebut.
"Jadi mengenai pihak keluarga cerita sebelumnya dari Semarang dibawa pakai mobil segala macam, kemudian hidup lagi dan sebagainya tentu kan rumah sakit tidak serta merta, apalagi kalau sudah masuk peti mati gitu," kata Ilham kepada wartawan, Senin (14/11).
"(Terus) ketika diminta sama petugas keterangan kematinnya ada ga, tidak. Rujukan ada, enggak. Ya artinya masih tanda tanya kebenarannya. Jadi sama petugas itu mah tidak dianggap sebagai bahan data," sambungnya.
Atas dasar itu, Dirut RSUD Kota Bogor mengaku lebih fokus untuk menangani kesehatan korban yang saat ini masih menjalani perawatan.
"Masih di rawat orangnya di RSUD. Kondisinya sudah bagus (membaik)," ucap Ilham.
Ditanya soal hasil diagnosa penyakit yang diderita korban, Dirut RSUD Kota Bogor menuturkan, bahwa korban ini mengalami gangguan penurunan kesadaran.
Akan tetapi, pihaknya belum bisa memastikan apakah penyebab gangguan perununan kesadaran ini dipicu dari penyakit bawaan yang dideritanya atau lainnya.
"Ya macam-macam, pasien bisa gara-gara diabetes, hiperglikemia, hipoglikemia, makanan, demam dan sebagainya," imbuhnya.
"Yang jelas dengan gangguan penurunan kesadaran aja lah, mungkin karena penyakitnya dan sebagainya, itu domennya tim medik, tapi yang jelas sudah bagus (kondisinya)," ujar Ilham.
Diketahui, kabar mengejutkan datang dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor. Rumah sakit plat merah itu dikabarkan menangani pasien masih hidup tapi dinyatakan sudah meninggal dunia di rumah sakit lain.
Korban sendiri berinisial US (40), warga Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor.
Informasi dihimpun, kejadian ini bermula pada Jumat (11/11) sekitar pukul 00:30 WIB. Di mana, korban dilarikan ke RSUD Kota Bogor dengan menggunakan ambulans.
Awalnya, keluarga korban ini menerima tubuh US sudah terbungkus di dalam peti mati. Korban dinyatakan sudah meninggal dunia setelah menjalani perawatan di salah satu Rumah Sakit yang ada di Jakarta.