METROPOLITAN.id - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bogor menggelar refleksi akhir tahun 2022 di ballroom gedung PPIB pada Rabu, 28 Desember 2022.
Dalam kegiatan tahunan ini, FKUB mengklaim berhasil menyelesaikan tiga kasus konflik keagamaan yang terjadi di Kota Bogor.
Ketua FKUB Kota Bogor, Hasbullah menuturkan, kegiatan refleksi akhir tahun ini penting diselenggarakan, karena ada beberapa indikator yang harus di evaluasi terkait dengan kerukunan dan kebebasan beragama yang terjadi di Kota Bogor.
"Kenapa harus dilakukan, karena yang pertama Pemkot Bogor harus melakukan indeksasi atau pengukuran indeks setiap tahun. Dan ini harus kami lihat dan evaluasi, sejauh mana indeks ini bisa kita jadikan dasar evaluasi," kata Hasbullah kepada wartawan.
Kemudian, dilanjutkan Hasbullah, perlu diketahui setara institut pun melakukan indeks kota toleran setiap dua tahun sekali. Untuk itu, FKUB Kota Bogor akan melihat sejauh mana dan apa yang sudah diupayakan di Kota Bogor.
"Kita ukur dengan pengukuran yang jelas. Kemudian kami bersama stakholder saling bertukar informasi, dan pikiran misalnya apa kunci kesuksesan dari adanya penyelesaian kasus GKI Yasmin," ucap Hasbullah.
"Dan kami saksikan sendiri pada tahun ini, apa yang mereka harapkan untuk melakukan ibadah di rumah ibadah, bahkan perayaan Natal kemarin bisa berjalan baik dan lancar," sambung dia.
Adapun, dijelaskan Hasbullah, untuk hasil catatan evaluasi dari data yang dikumpulkan, ada beberapa poin yang diapresiasi FKUB Kota Bogor terhadap Pemkot Bogor.
Seperti sisi perencanaan Pemkot Bogor yang saat ini sudah memiliki perencanaan jelas yang dituangkan dalam RPJMD.
Kemudian, dari sisi regulasi sudah jelas. Terakhir, dari sisi aspek kesetaraan dan kerjasama sudah baik.
Meski begitu, ada juga beberapa catatan yang dimiliki pihaknya untuk Pemkot Bogor.
Seperti, harus memiliki kebijakan-kebijakan yang tepat sasaran terutama dalam hal kerukunan beragama, dan kesetaraan masyarakat Kota Bogor untuk mengakses apapun baik rumah ibadah maupun layanan publik yang bisa dihasilkan.
"Apresiasi itu kita lihat kemarin ketika Natal, Presiden langsung melihat perayaan Natal dan juga ibadah yang lain di Kota Bogor itu bisa berjalan nyaman, damai, dan juga bisa berjalan dengan baik," imbuh Hasbullah.
"Inilah menurut kami refleksi akhir tahun ini harus kami lakukan setiap tahun, terutama berkaitan dengan kerukunan dan kebebasan beragama," lanjut dia.