"Kontrak sudah beres, sudah ditandatangani tapi masih harus didaftarkan.
Tapi begitu kabar itu sampai ke Brasil, orang-orang di sana mulai menyerang direktur mereka," kata Massimo Moratti.
"Apa yang bisa Anda lakukan? Ketika Anda mengetahui bahwa seseorang benar-benar ingin menyerang Presiden Santos secara pribadi.
Ini bukan lagi kesepakatan sepak bola, itu adalah tindakan hati nurani bahwa ayah saya memutuskan kontrak," tuntasnya. (net/ryn)