METROPOLITAN.ID - Tiba-tiba mati lampu di malam hari, gelap gulita, apa yang akan kamu lakukan? Segera seseorang mungkin mengeluh dan kesal.
Yang lain kesal karena pekerjaan mungkin terganggu. Beberapa bahkan mengutuk kegelapan dengan marah.
Namun tidak dengan Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dalam beberapa literatur hadits mursal-nya.
Baca Juga: Doa Memohon Anak yang Saleh dan Salehah, Dipanjatkan Nabi Ibrahim hingga Nabi Zakaria
Teermaktub dalam Kitab Tafsir Jalalain karya Syekh Jalaluddin Muhammad bin Ahmad Al-Mahalli. Berikut kisahnya :
Pada suatu malam yang syahdu. Rasulullah saat itu sedang berdua dengan istrinya, Sayyidah ‘Aisyah radhiyallahu anha. Saat mereka berdua sedang asyik bercengkrama. Tetiba pelita penerang rumah sederhana namun penuh bahagia itu padam seketika. Keadaan berubah menjadi gelap gulita.
Dengan tenang, Rasulullah SAW lantas berucap penuh wibawa:
Baca Juga: Jadi Lokasi Wisata, Tapi Kawasan Suryakencana Bogor Rawan Tawuran
إِنَّا للهِ وَ إِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn.
Artinya, “Sesungguhnya kita semua adalah kepunyaan Allah, dan hanya kepada-Nyalah kita semua kembali.”
Mendengar ucapan suaminya yang demikian. Sayyidah ‘Aisyah pun mencoba meminta penjelasan dengan berkata, “Sesungguh (yang mati) ini hanyalah lampu penerangan.”
Ya, mungkin saat itu sependek pemikiran Sayyidah ‘Aisyah, kalimat tarji’ (bacaan innalillahi) hanya diucapkan ketika terjadi musibah yang luar biasa.
Layaknya saat ada saudara muslim meninggal dunia atau terjadi bencana alam yang merenggut banyak korban jiwa.
Artikel Terkait
Doa Setelah Sholat Dhuha, Raih Rezeki Sepanjang Hari
Bacaan Lengkap Doa Malam 27 Rajab Isra Mi’raj Serta Waktu Terbaik Membacanya
Doa Malam Nisfu Sya’ban Lengkap dengan Latin dan Artinya
Jadi Lokasi Wisata, Tapi Kawasan Suryakencana Bogor Rawan Tawuran
Doa Memohon Anak yang Saleh dan Salehah, Dipanjatkan Nabi Ibrahim hingga Nabi Zakaria