METROPOLITAN.ID - Aksi boikot pendakian Gunung Salak Bogor via Jalur Ajisaka viral di media sosial belakangan ini.
Rupanya, aksi boikot pendakian Gunung Salak Bogor via Jalur Ajisaka tersebut terjadi lantaran adanya aturan yang dinilai memberatkan para pendaki.
Jalur pendakian Gunung Salak 2 via Ajisaka ini resmi dibuka pada 19 Juli 2024 dan dikelola oleh pihak swasta, yakni CV Siliwangi Adventure
Baca Juga: Banjir Peminat, 8.000 Pelajar Daftar Program Beasiswa Santri Berprestasi, Cek di Sini Tahapannya
Ada 16 poin aturan kunjungan Taman Nasional Gunung Halimun Salak Jalur Ajisaka Gunung Salak.
Sedikitnya, dari 16 poin tersebut, 4 aturan pendakian Gunung Salak Bogor via Jalur Ajisaka dinilai sangat bias.
"Jika tidak siap dengan regulasi jangan dipaksakan, (Pulang)" menjadi poin pertama yang dikeluhkan karenadinilai digunakan pengelola untuk menjawab pertanyaan pengunjung.
"Ini sangat merugikan pendaki jika membutuhkan informasi lebih lanjut seputar pendakian di Taman Nasional Gunung Halimun Salak via Ajisaka," kata admin agen tur tersebut.
Baca Juga: Ilham Habibie Kunjungi Ponpes Darut Tafsir: Iptek Penting untuk Kemajuan Pesantren
Selanjutnya, poin kelima dianggap lebih gila, yang berbunyi "Jangan sakit dan mati di sini. Biaya rescue tidak gratis dan mahal".
Akun tersebut menilai tidak ada pendaki yang ingin mati di gunung. Bahasa tersebut seharusnya tidak disebutkan oleh CV Siliwangi Adventure selaku pengelola jalur pendakian via Ajisaka.
Poin tersebut dianggap sangat tidak relevan dan merugikan pendaki. Padahal, para pendaki melakukan pendakian secara legal serta membayar biaya Simaksi tanpa asuransi.
Poin selanjutnya yang menuai banyak protes yakni poin 7 yang menyebut bahwa rombongan pendaki wajib deposit sampah sebesar Rp200 ribu.
Baca Juga: Kepergok, Sekelompok Remaja di Gunungputri Bogor Nakat Curi Burung Murai Batu