Hewan tersebut akan terlihat gelisah, cepat lelah, depresi dan keluar cairan encer merah seperti darah dari lubang kumlah (telinga, hidung, anus, kelamin).
Baca Juga: Jadi Partai Pertama, Golkar Keluarkan Rekomendasi Jaro Ade Maju jadi Calon Bupati Bogor 2024
"Kalau pada sapi bisa lebih terlihat adanya pembengkakan pada leher, dada, sisi perut, dan pinggang. Kalau panasnya diatas 45 derajat celcius hewan tersebut akan kejang-kejang kemudian terjadi kematian," jelasnya.
Mengingat bahaya dan dapat merugikan para peternak, lanjut Wini, Diskanak sudah melayangkan surat edaran kesetiap Kecamatan dan para pelaku peternak di Purwakarta untuk meningkatkan kewaspadaan dan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
"Untuk masyarakat khususnya para peternak untuk menerapkan PHBS. Wajib menggunakan masker saat menangani ternak hidup atau pun mati. Setelah itu cuci tangan dan kaki menggunakan sabun agar tercegah dari penyakit tersebut," tutup Wini Karnila.***